Kolase Foto - Presidential club.
Sumber :
  • tim tvonenews

Presidential Club ala Prabowo Subianto, Dahnil: Idenya Adalah Keberlanjutan

Minggu, 5 Mei 2024 - 12:49 WIB

Jakarta, tvonenews.com - Presiden 2024-2029 terpilih Prabowo Subianto hendak mendirikan presidential club, sebagai tempat berdiskusi para presiden sebelumnya dan sekarang untuk membangun bangsa.

Menurut Juru Bicara Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak presidential club ini bukan sebuah institusi baru. 

Menurut Dhanil, ide presidential club ini muncul karena visi dan misi sejak awal Prabowo adalah keberlanjutan, dan salah satu watak politik Prabowo itu adalah mempersatukan.

"Presidensial club yang saya masukan bukan mendirikan institusi baru atau Pak Prabowo mendirikan lembaga baru, bukan sama sekali," kata Dahnil dalam video yang diterima Minggu (5/5/2024).

Dalam presidential club ini, Prabowo berkeinginan menjadi wadah perkumpulan presiden yang akan diisi oleh mantan Presiden RI, mulai dari Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Joko Widodo.

Dhanil mengatakan, Prabowo ingin berdialog dan berdiskusi dengan presiden-presiden sebelumnya, sebagai upaya melanjutkan semua agenda-agenda pembangunan, terutama yang baik pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Semangat keberlanjutan, persatuan itu disimbolisasi dengan bentuk silaturahmi dengan sharing secara terus menerus," ucap Dhanil.

"Oleh sebab itu, nantinya Pak Prabowo perlu berdiskusi dengan presiden Jokowi terus menerus, pun demikian perlu berdiskusi dengan Pak SBY, Ibu Megawati," lanjutnya.

Dahnil memaparkan bahwa Prabowo perlu berbagai masukan dari presiden-presiden sebelumnya untuk merealisasikan agenda keberlanjutan. 

Dahnil menekankan, meski berbeda sikap politik, tetapi persatuan tetap diutamakan.

Menurut Dahnil, tantangan geopolitik ke depan semakin dinamis, sehingga perlu adanya persatuan dari elite politik dan bangsa.

"Itu istilah saja menggambarkan silaturahmi rutin dilakukan oleh para mantan presiden dan presiden yang sedang memerintah, itu, kan, merujuk pada di Amerika Serikat secara informal," pungkas Dhanil. (ant/ito)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral