- Istimewa
Elite PDIP Dinilai Sengaja Serang Presiden Jokowi, Projo Pasang Badan Sebut Tak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta, tvOnenews.com - DPP Projo menilai sejumlah elite PDIP sengaja menyerang Presiden Jokowi seusai kalah pada Pilpres 2024. Bendum DPP Projo, Panel Barus mengatakan kondisi itu bukti tidak dewasa dalam berpolitik yang ditunjukkan elite PDIP.
"Itu tanda bahwa PDIP baperan ketika kalah. Baperan cerminan dari ketidakdewasaan dalam berpolitik,“ ujar Panel, Minggu (4/7/2024).
Panel menjelaskan PDIP seharusnya bisa mengevaluasi kekalahan pada Pilpres 2024 tanpa menyalahkan pihak tertentu, terutama Presiden Jokowi.
Menurutnya, sikap elite PDIP yang menyerang pribadi Presiden Jokowi tidak bisa dibenarkan.
“Lebih baik introspeksi diri ketimbang sruduk sana-sini. Tindakan yang tidak dewasa seperti itu sangat disayangkan,“ katanya.
Panel menjelaskan dalam Pilpres 2024, PDIP kalah dan mendapat posisi ketiga dari tiga kontestan, berbanding terbalik soal hasil Pileg.
Menurut dia, PDIP masih menempati posisi puncak, tetapi perolehan suaranya turun signifikan dibandingkan Pemilu 2019.
Bukannya melakukan evaluasi internal, elite PDIP justru bermanuver dengan menstigma negatif Presiden Joko Widodo dan Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka.
“Itu tanda bahwa PDIP baperan ketika kalah," tegasnya.
Di sisi lain, Panel melanjutkan dalam situasi apa pun, Jokowi tidak pernah menyerang dan mendeskreditkan PDIP berikut para pemimpinnya, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dia menilai Jokowi tetap santun dalam politik, walaupun mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari elite-elite PDIP.
Menurut Panel, masyarakat tahu bahwa Jokowi banyak memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan pencapaian PDIP selama masa pemerintahannya pada 2014-2024.
Meski demikian, Jokowi dan Gibran yang jadi sasaran, karena PDIP kalah Pilpres 2024, sampai tidak diakui atau dipecat sebagai anggota PDIP.
“Alhasil banyak partai buka pintu dan karpet merah untuk Pak Jokowi dan Mas Gibran. Jangan nyesel,“ tutur Panel.(lgn)