- ANTARA/Sean Filo Muhamad
Viral Keracunan Makanan Cegah Stunting, 42 Balita Ini Berakhir Tragis Langsung Muntah-muntah Hingga Diare
Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kemenkes RI Maria Endang Sumiwi buka suara soal peristiwa keracunan massal 42 balita di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, seusai mengonsumsi makanan yang diberikan dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk mencegah stunting.
Dia meminta adanya koordinasi antarpemangku kepentingan dalam menyelenggarakan kegiatan semakin diperkuat agar peristiwa keracunan massal tidak terulang kembali.
"Kita sudah mendapat laporan untuk adanya keracunan PMT di Majene, dari sisi Kemenkes, kita sudah punya tenaga gizi, kita sudah punya protokol pengamanannya jika menyiapkan makanan untuk masyarakat," kata Maria dalam keterangannya, Rabu (8/5/2024).
Dirinya kembali menekankan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk selalu mempererat koordinasinya dalam kegiatan yang berkenaan dengan memberikan makanan siap saji kepada masyarakat secara langsung.
"Kita ingin mereka supaya melapor dulu ke puskesmas, melapor dulu ke Dinkes, supaya dicek dulu apakah protokolnya sudah sesuai keamanan pangan kita," tegasnya.
Endang juga mengungkapkan perawatan seluruh balita yang menjadi korban keracunan massal tengah ditangani Dinas Kesehatan (Dinkes) dan puskesmas setempat.
Sebelumnya, diketahui sebanyak 42 balita di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene dibawa ke rumah sakit setelah mengalami muntah-muntah usai mengonsumsi makanan tambahan dalam program PMT guna mencegah stunting.
Adapun untuk jenis makanan yang disajikan berupa nasi putih, bubur ayam, ayam suir, kentang dan wortel, telur rebus, sayur daun kelor, ikan turingan goreng, dan sambal tumis.
Mayoritas balita yang mengalami keracunan berusia di bawah dua tahun.
Para balita itu mengeluhkan dengan muntah-muntah lebih dari 10 kali, diare sebanyak tiga sampai empat kali, sakit perut dan demam.(ant/lkf)