- ANTARA
Seorang Kakek di Garut Ditemukan Meninggal dengan Kepala Hancur dan Usus Terurai, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Garut, tvOnenews.com - Usai seorang kakek di Garut ditemukan meninggal dalam keadaan mengenaskan, Kepolisian Resort Garut kini telah mengantongi identitas terduga pekaku kasus pembunuhan tersebut.
Sebelumnya, polisi menerima laporan seorang kakek berusia 73 tahun di Garut ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi luka di kepala dan perut.
Korban bernama Alex, ditemukan meninggal di rumahnya sendiri pada Minggu (5/5/2024) lalu.
Adapun kondisi korban saat ditemukan sangat mengenaskan, yakni kepala hancur dan terdapat luka pada bagian perut hingga ususnya terurai.
"Kita sedang mengejar pelaku," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo di Garut, dikutip Kamis (9/5/2024).
Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Selain itu, pihak kepolisian juga telah mengumpulkan keterangan dari sejumlah pihak, termasuk mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian.
Ia mengungkapkan hasil dari informasi yang dihimpun, kepolisian berhasil mengantongi identitas yang diduga menjadi pelaku dalam kasus penganiayaan terhadap lansia hingga menyebabkan tewas.
"Nama-nama sudah kita kantongi," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya telah memeriksa sebanyak 15 saksi untuk dimintai keterangan terkait kejadian mengerikan tersebut.
Selain itu, kepolisian juga bekerja sama dengan tim forensik untuk mengetahui informasi tambahan mengenai dugaan kasus pembunuhan di Garut itu.
Diharapkan, kehadiran tim forensik bisa membantu mengidentifikasi pelaku serta mengetahui penyebab korban meninggal.
Ari pun berharap agar masyarakat bersabar dalam pengungkapan dugaan kasus pembunuhan itu.
"Mohon bersabar, kami sedang bekerja untuk mengungkap kasus ini," katanya.
Sementara itu, rumah korban saat ini sudah dipasang garis polisi dan mendapatkan penjagaan oleh sejumlah personel kepolisian untuk memastikan tidak ada orang yang masuk ke rumah tersebut.
"Kami jaga lokasi, tidak ada yang boleh masuk," kata dia lagi. (ant/iwh)