- Antara
BMKG Rekomendasikan Segera Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Potensi Hujan Deras dan Bencana di Sumatera Barat
Jakarta, tvOnenews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merekomendasikan untuk segera dilakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna mengurangi potensi hujan deras dan kebencanaan di wilayah Sumatera Barat.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya pun memohon kepada pihak terkait agar segera melakukan TMC tersebut.
"Berdasarkan hasil analisa dan kondisi yang terjadi di Sumatera Barat saat ini, rekomendasi kami memohon kepada pihak berwenang untuk segera melakukan TMC," kata Dwikorita Karnawati dilansir dari Antara, Senin (13/5) malam.
Dwikorita menambahkan bahwa sebagaimana pengalaman yang dilakukan sebelumnya, modifikasi cuaca dengan cara menabur zat NaCl ke langit menggunakan pesawat tersebut merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengendalikan potensi awan penghujan.
Rekomendasi penerapan TMC di Sumatera Barat itu, kat Dwikorita, berdasarkan hasil analisa cuaca diprakirakan hingga 22 Mei 2024 berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga sangat deras.
Kondisi cuaca tersebut sebelumnya telah terdeteksi oleh BMKG sejak 8 Mei 2024.
BMKG pun menyebut hujan deras itu memicu bencana banjir disertai tanah longsor dengan dampak kerusakan parah di Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang, pada Sabtu (11/5) malam.
"Dengan demikian TMC diharapkan tidak semakin memperluas jangkauan dan memperparah dampak bencana sekaligus menunjang kelancaran upaya penanggulangan dampak bencana yang sedang dilangsungkan saat ini," kata Dwikorita.
Diketahui, korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan tanah longsor yang melanda empat wilayah di Sumatera Barat bertambah menjadi 37 orang.
Hal itu berdasarkan data dari BPBD setempat pada Minggu (12/5) malam. Adapun empat wilayah yang terdampak bencana tersebut, yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.
Rincian korban meninggal dunia akibat bencana tersebut, antara lain Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar sembilan orang Kota Padang Panjang satu orang dan Kabupaten Padang Pariaman delapan orang.
Sementara, korban yang masih dalam pencarian petugas gabungan, yakni berjumlah 18 orang. Rinciannya, Kabupaten Agam tiga orang, Kabupaten Tanah Datar 14 orang, dan Kota Padang Panjang satu orang.
Selain itu, juga menimbulkan tanah longsor hingga memutus jalan dan melumpuhkan arus lalu lintas. Di antaranya seperti di wilayah Malalak Kabupaten Agam (Jalan Penghubung Padang-Bukit Tinggi), Sitinjau Lauik Kabupaten Tanah Datar (Jalur penghubung Padang – Solok). Jalan Lembah Anai (jalur penghubung Bukit Tinggi-Padang). (ant/dpi)