Kronologi pengungkapan clandestine laboratorium narkotika jenis mephedrone dan penanaman ganja hidroponik di Villa Sunny Bali.
Sumber :
  • Istimewa

Polisi Bongkar Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama di Bali

Senin, 13 Mei 2024 - 08:48 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Inilah kronologi lengkap pengungkapan clandestine laboratorium narkotika jenis mephedrone dan penanaman ganja hidroponik di Villa Sunny Bali

Melansir keterangan resmi yang diterima tvOnenews.com dari Badan Reserse Kriminal Polri Direktorat Tindak Pidana Narkoba pada Senin (13/5/2024), pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus tersebut dan menangkap empat orang tersangka dengan barang bukti yang ditemukan dari tiga TKP.

Adapun kronologinya berawal dari upaya pengembangan pada pengungkapan kasus clandestine laboratorium Sunter pada 4 April 2024 milik Fredy Pratama. Diketahui DPO atas nama Lazuardi Muddatsir melarikan diri ke daerah Bali. 

Tim Subdit III Dittipidnarkoba Bareskrim Polri melakukan joint operation dengan Ditjen BC Pusat, Kanwil BC Bandara Soekarno-Hatta, Kanwil BC Bali dan Imigrasi Bali.

“Setelah dilakukan pengembangan dan penyelidikan mendalam, diketahui ada empat lokasi untuk pengiriman barang/bahan kimia dan satu lokasi sebagai clandestine laboratory dengan keterlibatan beberapa orang WNA Ukraina dalam jaringan tersebut, yaitu Ivan Volovod, Mykyta Volovod, Roman Nazarenko dan Oleksii Kolotov, seorang WN Rusia atas nama Konstantin Kruts dan Lazuardi Muddatsir yang merupakan DPO clandestine laboratorium Sunter,” demikian isi keterangan tersebut.

Hasil penggeledahan ditemukan barang bukti narkotika berupa hydroponic ganja, shabu, cocaine, hashis dan mephedrone.

Ditemukan alat cetak extacy dan beberapa peralatan clandestine laboratorium berikut dengan berbagai jenis bahan kimia prekursor untuk membuat narkoba jenis mephedrone total 520,032 kilogram. 

Selain itu, ditemukan juga clandestine laboratorium terkait hidroponik ganja.

“Berdasarkan keterangan tersangka bahwa bahan dan peralatan yang tidak ada di Indonesia dipesan dari China melalui marketplace Alibaba dan AliExpress. Bibit ganja dikirim dari Rumania dan peralatan lainnya dibeli melalui marketplace Indonesia,” terangnya. 

Sistem kerja ganja hydroponic sudah modern dan sistematis karena sudah di-setting sedemikian rupa dengan adanya lampu ultraviolet, alat pengukur pH, pemberian air, oksigen serta pupuk secara otomatis dan teratur sehingga bunga ganja yang dihasilkan kualitasnya sangat baik.

Sistem kerja mephedrone juga sudah sistematis dengan mencampurkan bahan-bahan kimia, diukur pH-nya dan adonan dimasukkan ke alat reverse cooler mix agar kental, dicampur lagi dengan bahan-bahan kimia lainnya dan terakhir disaring serta dicuci dengan aseton sehingga kering dan menjadi mephedrone (tanpa perlu dicetak dengan mesin).

Modus operandi pemasarannya menggunakan jaringan Hydra Indonesia (darknet forum 2 roads.cc) untuk memasarkan produk ganja hydroponic dan mephedrone melalui aplikasi Telegram Bot. 

Beberapa grup telegram tersebut, yaitu Bali Hydra Bot, Cannashop Robot, Bali Cristal Bot, Hydra Indonesia Manager dan Mentor Cannashop. (nsi) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:58
01:28
01:07
00:53
03:16
43:11
Viral