- Pixabay
Kedai Kopi Jadi Tren Bisnis Anak Muda, Simak Dulu Tantangan dan Peluangnya
Jakarta, tvOnenews.com - Nongkrong di kedai kopi sambil bercengkrama dengan teman, keluarga hingga rekan kerja sudah menjadi tren di kalangan anak muda.
Tak hanya untuk berbincang-bincang, banyak juga yang sambil bekerja dan menikmati suasana kedai kopi.
Tak heran jika kini sudah banyak kedai kopi yang membuka gerai-gerai bahkan hampir di setiap sudut tempat.
Tren kedai kopi kini tak hanya menarik tentang budaya kedai kopi saja, namun juga menjadikannya peluang dan tantangan bisnis.
Mengutip Viva, ada berbagai faktor yang memengaruhi berkembang pesatnya industri ini. Hal itu juga lantaran meningkatnya gaya hidup yang berkembang hingga tren kopi yang ramai di media sosial.
Dengan dinamika bisnis kuliner yang terus berubah, minat pasar tidak hanya terbatas pada minuman kopi, tetapi juga pada ragam produk lainnya.
Dalam konteks ini, Teman Nongkrong Bisnis coffee shop yang menawarkan konsep One Stop Service menjadi solusi bagi para pelaku bisnis.
Untuk bergabung, ada beberapa tahapan yang harus diikuti. Pertama, hubungi tim pengembangan bisnis untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Selanjutnya akan diundang menghadiri sesi orientasi dan presentasi yang akan memberikan gambaran lengkap.
Sistem kemitraan yang ditawarkan oleh Teman Nongkrong mencakup berbagai dukungan, mulai dari perencanaan dan desain toko hingga pelatihan untuk manajemen operasional, pemasaran, dan pengelolaan stok.
Ada pula dukungan terus-menerus dari tim pengembangan bisnis untuk memastikan kesuksesan bisnis Anda.
Setelah bergabung akan melalui serangkaian tahapan kerja sama, termasuk pelatihan awal, pembukaan toko, dan dukungan operasional yang berkelanjutan.
Syarat mitra mencakup komitmen terhadap standar kualitas, kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur yang ditetapkan, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar.
Investasi awal untuk bergabung adalah sebesar Rp200 jutaan. Biaya ini mencakup hak waralaba, peralatan dan perlengkapan operasional, pelatihan awal, serta biaya pengelolaan awal.
Selain itu, ada juga biaya operasional harian yang perlu dipertimbangkan, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya sewa tempat usaha.