Kisah Haru Pensiunan Guru Bahasa Inggris Menangis Tersedu Injakkan Kaki di Tanah Suci untuk Haji Akhirnya Setelah 12 Tahun.
Sumber :
  • Kemenag

Kisah Haru Pensiunan Guru Bahasa Inggris Menangis Tersedu Injakkan Kaki di Tanah Suci untuk Haji: Akhirnya Setelah 12 Tahun

Kamis, 16 Mei 2024 - 09:07 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Zainudin Tunggeng, seorang pensiunan guru Bahasa Inggris akhirnya mewujudkan satu impiannya, yakin menginjakkan kaki di Tanah Suci untuk haji.

Telah menanti selama 12 tahun, Zainudin dan istrinya akhirnya bisa melaksanakan haji.

Tangis tak terbendung saat bus yang ditumpangi Zainudin berhenti di depan Hotel Jawal Taiba, tempatnya akan menginap bersama rombongan haji selama sembilan hari.

Sesekali, terlihat mulutnya mengucapkan salawat sambil menatap suasana di luar bus yang ia tumpangi.

"Saya bahagia sekali. Akhirnya setelah menunggu 12 tahun, saya dan istri bisa ke Tanah Suci," ungkap Zainudin, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Kamis (16/5/2024).

Ia menceritakan perasaannya saat bus melewati Masjid Nabawi. Sang guru itu pun tak henti-hentinya takjub melihat langsung payung yang menyelimuti halaman masjid itu.

"Saya sangat terharu saat tadi bus melwati Masjid Nabawi dan melihat payung-payung di Masjid Nabawi dari jauh. Indah sekali, saya tidak dapat menahan air mata," kata dia lagi.

Zainudin mengungkapkan, meski belum pernah menginjakkan kaki di Madinah, namun saat tiba muncul rasa kerinduan di dalam hatinya.

"Madinah ini Kota Nabi. Walaupun saya belum pernah ke sini, rasa rindu sekali untuk menyampaikan salam kepada baginda Rasulullah," ujar dia.

Sang guru yang telah pensiun itu menceritakan, dirinya berasal dari Selayar, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, Zainudin mengajar Bahasa inggris di SMA di daerah tersebut.

"Saya 12 tahun lalu pensiun dari guru. Istri saya ini penisun juga dari perawat," kata dia.

Ia mengkisahkan, setelah pensiun keduanya memutuskan untuk mendaftar haji dari Tabungan Pensiun (Taspen) yang didapatkannya.

"Kami mendapatkan uang Tabungan Pensiun (Taspen) dengan nominal yang mencukupi untuk setoran awal ongkos naik haji waktu itu," ujar Zainudin.

Pria 72 tahun itu pun bersyukur, meski di usia senjanya masih mendapatkan kesempatan untuk melihat Kabah secara langsung.

Ia pun mengungkapkan sangat tidak sabar untuk segera memasuki Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. (iwh)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:54
01:08
04:33
07:01
06:26
01:11
Viral