- Istimewa
Bukan Geng Motor! Ini Rupanya Pekerjaan Para Pembunuh Vina Cirebon 2016 Lalu, Kuasa Hukum: Rekayasa Hukum
Jakarta, tvOnenews.com - Viralnya Film Vina: Sebelum 7 Hari membuat kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina Cirebon 2016 kembali diperbincangkan.
Diketahui, Film Vina: Sebelum 7 Hari merupakan kisah yang diambil dari cerita nyata gadis 16 tahun bernama Vina.
Ia diketahui meninggal dunia bersama kekasihnya Eky setelah dibunuh oleh sekelompok geng motor.
Atas hal tersebut 5 dari 8 tersangka sudah ditangkap. Sedangkan 3 orang termasuk pelaku utama yaitu Egi masih belum diketahui keberadaannya.
Banyaknya huru-hara cerita kasus tersebut, kuasa hukum terpidana kasus pembunuhan Vina pun membantah bahwa kliennya adalah anggota geng motor.
Jogi Nainggolan sekalu kuasa hukum terpidana mengatakan adanya kejanggalan dalam kasus pembunuhan Vina pada 2016 silam.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Dua Sisi tvOne yang tayang pada Kamis (16/5/2024).
"Klien kami adalah korban rekayasa hukum yang dilakukan Penyidik Polres Cirebon," ujarnya Jogi.
Jogi menegaskan para terdakwa bukanlah anggota geng motor seperti santer diberitakan.
"Mereka adalah pekerja buruh kasar, pekerja bangunan, yang tidak ada hubungannya dengan geng motor," lanjutnya.
Jogi Nainggolan kemudian membeberkan kronologi di malam pembunuhan dan dugaan pemerkosaan terhadap Vina di Cirebon.
"Di malam kejadian klien kami bersama teman-temannya sudah berada di sebuah gang di sebelahnya rumah Bu Nining," ungkap Jogi.
Di malam itu, para terduga yang berjumlah sekitar 9 orang dianggap berisik hingga diusir oleh pemilik rumah Bu Nining.
"Dan di malam itu karena mereka, terdengar agak gaduh suaranya oleh pemilik rumah mereka disuruh untuk meninggalkan tempat," katanya.
Sehingga para terduga pelaku pindah tempat nongkrong ke rumah pak RT setempat hingga mereka tidur sampai keesokan harinya.
"Sementara peristiwa kejadian ini, di malam itu jaraknya 1 kilometer dari tempat mereka duduk-duduk. Ini yang tidak diungkap oleh kepolisian, ada saksinya," pungkas Jogi.
Diketahui, Vina merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh geng motor pada tahun 2016 silam.
Vina dan kekasihnya, Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, menjadi korban kesadisan geng motor yang terjadi di Kabupaten Cirebon. Kasus yang dialami mereka awalnya dikira tewas, karena kecelakaan lalu lintas.
Namun, ternyata mereka tewas akibat dianiaya dan dikeroyok segerombolan remaja atau geng motor di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Polresta Cirebon pun melakukan penyelidikan dan korban dinyatakan sebagai korban pembunuhan.
Kasus yang dialami Vina dan Eky ini pun kini diangkat menjadi film bergenre horor yang tayang bioskop.
Polresta Cirebon pada akhirnya menangkap delapan pelaku kasus pemerkosaan sekaligus kasus penganiayaan dan pembunuhan tersebut.
Polisi pun bergerak untuk mengusut kasus tersebut. Setelah dilakukan pengembangan berdasarkan dari bukti dan saksi teman-teman korban, kecurigaan polisi pun terbukti.
Kedua korban tewas akibat dibunuh oleh sekelompok geng motor Moonraker.
Para tersangka tertangkap di Jalan Perjuangan (Majasem), Kampung Situgangga, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Adapun tiga pelaku lainnya masih belum tertangkap hingga kini.
Beredar pula rekaman suara Vina yang merasuki sahabatnya yaitu Linda.
Vina mengaku menolak cinta Egi lantaran ia ingin menikah dengan Eky.
Penolakan yang dilakukan Vina terhadap Eky dengan cara diludahi itu membuat Eky murka.
Eky pun mengajak 10 temannya genk motor untuk membalas dendam dengan cara memperkosa dan membunuh Vina.
"Salah satunya ada yang suka Vina, temen Eky, namanya Egi. Terus Vina ngeludahin. Dia dendam sama Vina."
"Terakhir Vina jalan-jalan dari Taman Sumber, terus ada yang ngehajar Eky dari belakang. Motornya jatuh, terus Vina pingsan. Bangun-bangun mata Vina ditutup terus Vina lagi diperkosa,” bunyi rekaman tersebut mengutip akun TikTok @adutyaseptyan.
"Tangannya dipukul pakai balok, balok gede. Dipukul tangan Vina patah. Bukan diseret pake motor, dipukul tangan Vina. Kakinya dilindas. Pertamanya tuh maunya perkosa aja, tapi karena takut ketahuan jadi kita dibunuh," lanjut rekaman suara itu.