Wacana Jaringan 6G di Indonesia, Kemkominfo Bicara soal Konsumen.
Sumber :
  • istimewa - Istock photo

Wacana Jaringan 6G di Indonesia, Kemkominfo Bicara soal Konsumen

Jumat, 17 Mei 2024 - 18:52 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika menjawab perihal wacana pencanangan jaringan 6G di Indonesia. Hal ini dikarenakan perkembangan internet di dunia kian bergulir.

Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kemkominfo, Ismail mengatakan Indonesia adalah negara konsumen teknologi bukan produsen. Sehingga menyikapi perkembangan internet harus lebih bijak.

“Kita sebagai negara konsumen teknologi, karena kita bukan negara produsen, banyak sekali ketergantungan kita kepada produsen country harus bijak ya,” jelas dia, di Gedung Kemkominfo, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2024).

Ismail menyarankan agar Indonesia jangan terburu-buru mengaplikasikan sebuah teknologi baru yang memerlukan biaya yang besar.

Untuk menerapkan jaringan internet 6G memerlukan alat-alat yang diimpor dalam jumlah besar dari negara lain.

“Jangan sampai kita menerapkan sebuah teknologi baru dengan biaya yang besar, devisa nasional, karena ini pasti belanjanya banyak barang impor. Namun nilai manfaatnya buat masyarakat itu tidak secara nyata diperoleh,” tuturnya.

“Sementara sebagian masyarakat merasa bahwa dengan yang sekarang (4G) juga sudah bisa melakukan aktivitasnya dengan baik,” sambung dia.

Lupakan soal perkembangan jaringan internet 6G, Ismail menyarankan, pemerintah lebih baik membangun infrastruktur internet sesuai kebutuhan.

“Jadi kita supaya tidak terombang-ambing lah, setiap perubahan teknologi kita hanya apa ya bahasanya, latah, ikut-ikutan gitu. Butuh ini, butuh itu, 5G, 6G, kapan?” tegas dia.

Tetapi realitanya setelah dibangun dengan devisa yang besar, namun pendapatan operator internet juga tidak naik signifikan. Hal ini dikarenakan pertimbangan jika harga internet dinaikkan maka akan berdampak pada masyarakat juga.

Masyarakat akan protes dan merasa berat untuk membayar kuota internet per bulan dengan tarif yang tinggi.

“Jadi kita harus menyesuaikan pembangunan infrastruktur itu sesuai dengan kebutuhan,” tandas dia. (agr/aag)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:49
03:52
06:35
02:14
03:33
10:42
Viral