Ilustrasi pengungkapan kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon bak benang kusut.
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com

Kasus Pembunuhan Vina Makin Ruwet, IPW Dorong Penyelidikan Diulang dari Awal

Sabtu, 25 Mei 2024 - 11:09 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya Eky di Cirebon tahun 2016 hingga saat ini masih memunculkan banyak pertanyaan.

Bahkan, seiring muncul berbagai fakta baru membuat kasus pembunuhan Vina dan Eky ini menjadi semakin rumit.

Muncul beberapa pertanyaan terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky delapan tahun silam, mengenai sperma yang ditemukan di jasad Vina hingga proses penangkapan pelaku.

Penasihat IPW, Johnson Panjaitan mengatakan polisi mestinya benar-benar melakukan kroscek dari pengakuan tersangka dan saksi.

"Menurut saya, nggak bisa cuma pengakuan dan cerita-cerita hanya BAP. Itu harus dikroscek benar-benar dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan prosedur," kata Johnson, diwawancarai tvOne, Sabtu (25/5/2024).

Namun, ia mengakui jika dilakukan pemeriksaan saat ini ada hambatan-hambatan kekuasaan dan psikologis.

Oleh karena itu, menurut Johnson, perlu dilakukan evaluasi dan audit atas penyelidikan yang sebelumnya berlangsung.

Selain itu harus dipastikan pihak yang melakukan penyelidikan berorientasi pada sains.

"Supaya tidak lagi terjadi ditemukan sperma tapi tidak ditindaklanjuti DNA-nya, sementara pelakunya tidak satu orang, misalnya," ujar Johnson.

Ia pun menegaskan, perlu dilakukan restart atau penyelidikan ulang dari kasus pembunuhan Vina dan Eky ini.

Sebab, saat ini ia menilai kebenaran di masyarakat sudah hancur.

"Dalam rangka memperbaiki supaya kebenaran yang sudah hancur ini, berdiri tegak, baru didorong untuk ke arah keadilan dan kemanusiaan," kata dia lagi.

Jika dilakukan penyelidikan ulang, maka harus ada peninjauan kembali (PK) dari pihak yang bersangkutan, khususnya keluarga korban.

Meski demikian, diperlukan juga kesadaran pemangku kepentingan yakni penyidik atau polisi, kejaksaan, serta pengadilan.

Selain itu, perlu juga campur tangan dari komnas anak karena peristiwa ini melibatkan pembunuhan kepada anak.

"Kita harus memperbaiki sistem, mengevaluasinya supaya bully dan narkoba, geng motor, kemudian hubungan percintaan yang sekarang kelihatannya terlampau liar bisa kita coba rekayasa dan kita kendalikan," kata dia menegaskan. (iwh)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
19:39
05:10
07:21
01:23
01:51
01:50
Viral