- istimewa
Kondisi Menyedihkan Pegi Setiawan alias Perong di Penjara Terungkap soal Kasus Pembunuhan Vina, Ibunda Pegi Titip Pesan Khusus Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Pengungkapan kasus pembunuhan Vina Cirebon kembali menuai sorotan publik, seusai polisi berhasil meringkus salah satu pelaku yang buron Pegi Setiawan alias Perong di Bandung, Jawa Barat.
Seusai ditangkap kepolisian, terdapat polemik yang menjadi perhatian setelah ibu Pegi Setiawan, Kartini mengakui bahwa anaknya tidak bersalah.
Dalam wawancara khusus dengan tvOne, Kartini memberikan pesan khusus anaknya di dalam penjara.
"Dia sehat alhamdulillah. Saya tanya, apa kamu permah melakukukan perbuatan sekeji itu? Apa kamu kenal Eky dan Vina? Anak saya jawab demi Allah, demi Rasulullah, saya nggak kenal Eky dan Vina, saya tidak melakukan hal sekeji itu'," kata Kartini dilansir Sabtu (25/5/2024).
Kartini membongkar pesan khusus anaknya Pegi saat menjalani pemeriksaan di Polda Jawa Barat (Jabar).
Dia menyampaikan bahwa Pegi siap menanggung fitnah dari pelaku utama kasus tersebut.
Mendengar pesan tersebut, Kartini mengaku tambah sedih dan menangis sambil memeluk putra pertamanya itu.
"Saya sakit melihat anak saya difitnah sebegitu kejam. Padahal dia adalah tulang punggung keluarga dari kecil. Adik-adiknya yang kecil sampai nangis nggak mau makan, apa salah Aa? Aa orang baik, kenapa Aa difitnah begitu kejam? Tapi, polisi tetap tidak percaya,"tambahnya.
Oleh karena itu, Kartini merasa bahwa Pegi tidak melakukan perbuatan kejam dengan membunuh Vina dan Eky.
Menurut dia, anaknya ialah sosok yang baik dan jujur, bahkan bertanggung jawab.
"Anak saya bersumpah tidak pernah melakukan kejahatan seperti itu, karena anak saya baik dan jujur, walaupun anak saya jelek," tegasnya.
Meski demikian, Kartini berharap kasus yang meninpa anaknya itu segera selesai.
Sebab, dia berkeyakinan bahwa Pegi bukan pelaku utama yang disebutkan pihak kepolisian.
"Kalau saya boleh ngomong, tunjukkanlah jalan kebenaran bagi anak saya. Sedangkan anak saya tidak pernah melakukan kejahatan itu. Teliti dulu sebelum menangkap, jangan asal tangkap," ujarnya.
Menurut Kartini, Pegi ialah anak yang bertanggung jawab ketika melakukan kesalahan.
"Kalau anak saya iya melakukan kesalahan, dia pasti akan bertanggung jawab. Saya doanya semoga anak saya terbebas dari fitnah ini, dan bisa kumpul bersama keluarganya kembali," tukasnya.
Dalam kesaksiannya, Kartini mengungkapkan kondisi anaknya, Pegi selama penyidikan di Polda Jabar.
"Alhamdulillah, sehat," kata Ibunda Pegi, Kartini.
Menurutnya, Pegi bukan pelaku sebenarnya sebagaimana tuduhan yang dilayangkan pihak kepolisian.
Sebab, Kartini mengatakan bahwa anaknya jujur tidak melakukan kejahatan pembunuhan terhadap Vina dan Eky pada 2016 silam.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat berhasil menangkap salah satu pelaku buron dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina, warga Cirebon, Jawa Barat.
Direskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan membenarkan adanya penangkapan 1 tersangka tersebut.
"Sudah (tertangkap)," kata Direskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan pada Rabu (22/5/2024).
Surawan mengungkapkan bahwa pelaku yang tertangkap ini diketahui bernama Pegi.
"(Pelaku, red) Pegi Setiawan," singkatnya.
Pegi ditangkap di salah satu tempat di Bandung, namun Surawan tak menjelaskan detail lokasi penangkapan tersebut.
"Tadi malam di Bandung," ujar Surawan.
Adapun, Pegi ternyata bekerja di wilayah Bandung. "Kerja tukang bangunan," ucapnya.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan Vina Dewi (16) dan Muhammad Rizky atau Eky (16) di Cirebon telah memasuki babak baru.
Polisi memastikan kasus yang terjadi delapan tahun silam terus bergulir dan mengupayakan pencarian tiga pelaku yang masih buron.
Persitiwa pembunuhan dan pemerkosaan itu terjadi pada 27 Agustus 2016 lalu di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten cirebon, Jawa Barat. Vina dan kekasihnya dibunuh secara sadis oleh sejumlah geng motor.
Setelah membunuh korban, geng motor ini juga merekayasa kematian korban seolah vina dan kekasihnya tewas karena kecelakaan. Dari total 11 pelaku, polisi baru menangkap 8 orang, sementara tiga lainnya berstatus buron sampai saat ini.
Dari hasil temuan polisi, ketiga DPO ini bernama Dani, Andi, dan Pegi alias Perong, akan tetapi pihak kepolisian belum bisa memastikan nama-nama tersebut asli atau palsu.
Polda Jabar menelusuri sekolah, orang tua, hingga kerabat ketiganya, akan tetapi identitas keberadaan ketiga DPO ini belum diketahui.(lgn)