- Istimewa
Kuasa Hukum Vina Hotman Paris Meradang: Kenapa Bapaknya Eky Tidak Mau Berhubungan Dengan Kami? Hai Pak Rudy Apa yang Anda Takutkan?
Jakarta, tvOnenews.com - Kuasa hukum Vina, Hotman Paris, meradang dengan sikap ayah Eky yang juga menjadi korban pembunuhan di Cirebon pada tahun 2016 silam yang hingga kini belum terungkap kebenarannya.
Hotman Paris meradang dan membuat video khusus untuk ayah Eky.
“Pertanyaan, pertanyaan. Saya sebagai kuasa hukum dari keluarga almarhumah Vina kasus Cirebon bertanya kenapa pak polisi, Pak Rudi yang sekarang adalah Kapolsek, bapak dari almarhum laki-laki kenapa tidak mau berhubungan dengan kami? Kenapa tidak mau kontak kami? Padahal nomor WhatsApp-nya pun saya sudah chat. Kenapa dia menghindari kuasa hukum Vina?,” kata Hotman Paris dikutip pada Minggu (26/5/2024).
Hotman menilai sebagai polisi ayah Eky pasti tahu banyak bukti-bukti terkait kasus ini di tahun 2016. Apalagi bukan hanya sebagai polisi, anaknya adalah salah satu yang meninggal, yaitu Eky.
Vina Cirebon. Dok: Istimewa
“Why Pak Rudi? Apa yang Anda takutkan? Tolong hubungi Hotman Paris agar kita bisa berdiskusi terkait dengan tiga DPO ini ya. Pak Rudi bapaknya almarhum tolong hubungi Hotman Paris. Saya sudah chat melalui WhatsApp, sudah posting di Instagram, sudah banyak orang minta Anda menghubungi Hotman, tapi tetap bapak tidak mau. Kami tunggu. Kita mau mencari tiga DPO ini yang benar,” sambung dia.
Pada Jumat (17/5/2024) lalu ayah Eky, yakni Iptu Rudiana membuat sebuah video berisi pernyataannya terkait kasus yang merenggut nyawa anaknya. Video itu diunggah Rudi di akun Instagram @rudianabison.
Dia mengatakan selama ini dia ikut berusaha mengungkap kasus pembunuhan Eky dan Vina.
"Eky adalah anak kandung kami yang mana menjadi korban dari kelompok-kelompok yang kejam. Saya tidak diam dan saya terus berupaya dan bekerja sama dengan Reskrim," kata Rudi.
"Terbukti beberapa kami amankan. Sisanya sedang kami perjuangkan untuk dilakukan pengungkapan. Sekali ini saya mohon doa mudah-mudahan orang-orang yang telah mengambil nyawa anak saya bisa segera terungkap," sambungnya.
Dia meminta masyarakat untuk tidak memberikan pernyataan yang bisa menambah kesedihan pihak keluarga korban.
"Sekali lagi saya mohon kepada seluruh warga negara jangan asumsi atau memberikan statement-statement yang akan mungkin lebih membuat kami cukup sakit. Kami cukup yang mengalami," ujar Rudi.
"Selama delapan tahun saya berupaya untuk sabar dan saya mohon agar seluruh (warga) Indonesia bisa mendoakan anak saya supaya tenang dan juga bisa mendoakan supaya para pelakunya bisa segera terungkap," pungkasnya. (nsi)