- Antara Foto
Lihat Puan Menangis di Rakernas V PDIP, Megawati: Gak Perlu Cengeng Lho!
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua DPP PDIP Puan Maharani menangis saat membacakan hasil rekomendasi Rakernas V PDIP.
Dia menangis ketika meminta maaf kepada rakyat atas kadernya yang melanggar konstitusi.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku deg-degan ketika melihat Puan mulai menangis.
"Tadi Mbak Puan, saya sudah deg-degan aja, Mbak Puan tuh lebih cengeng dari saya, jadi saya tadi ngelihat sudah 'wah, wah, wah' saya sudah gitu aja dalam batin," ucap Megawati pada penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).
Dia juga melihat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang matanya mulai berkaca-kaca ketika melihat Puan menangis.
Megawati mengatakan pemimpin partai seharusnya tidak cengeng.
"Tadi orang Pak Hasto sebelah saya juga langsung sentrap-sentrup, ini piye sih yang namane penggede-penggede partai iki lho kok lama-lama jadi cengeng ya," ujar Presiden ke-5 RI itu.
Megawati lantas meminta elite PDIP untuk tidak cengeng.
"Gak perlu cengeng lho, ya sudah, kesabaran revolusioner," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani meneteskan air mata ketika meminta maaf kepada rakyat.
Dia minta maaf atas perilaku kader PDIP yang melanggar konstitusi.
Momen itu terjadi saat membacakan rekomendasi hasil Rakernas V PDIP pada hari terakhir Rakernas di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).
Awalnya, Puan berterima kasih kepada rakyat Indonesia yang sudah memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.
Dia juga berterima kasih kepada rakyat yang memilih PDIP di Pileg 2024, sehingga mencapai hattrick kemenangan sejak Pemilu 2014.
“Rakernas V Partai mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo dan Prof. Mahfud MD, dan PDI Perjuangan dipercaya rakyat memenangkan Pemilu Legislatif tiga kali berturut-turut,” ucap Puan sambil menangis.
Dia pun meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas perilaku kader partainya jika telah terbukti melakukan pelanggaran konstitusi.
“Sehubungan dengan adanya perilaku kader Partai yang tidak menjunjung tinggi etika politik, tidak berdisiplin, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi,” ujar Puan.
“Rakernas V Partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia,” sambungnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa Rakernas V PDIP juga merekomendasikan untuk menyempurnakan sistem rekrutmen, pelatihan, kaderisasi, dan penugasan partai.
“Agar apa yang terjadi dengan penyimpangan perilaku kader pada Pemilu 2024 tidak terulang kembali di kemudian hari,” pungkas Puan.(saa/lkf)