- istimewa
Kesaksian Bapak Kos soal Kelakuan Pegi Setiawan Sebelum Penggeledahan yang Dilakukan Polda Jabar, Ternyata Suka Lakukan Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pembunuhan Vina terus menemui babak baru sesuai Polda Jabar menangkap satu terduga tersangka Pegi Setiawan alias Perong.
Sebelum ditangkap di Bandung, Pegi diketahui pernah tinggal bersama ayahnya di sebuah kontrakan.
Namun, kabar terbaru menyebutkan Pegi menyewa kamar kos sendiri setelah diketahui ibu tirinya tidak ingin serumah.
Ise Iskandar, selaku bapak kos yang menyewakan tempat untuk Pegi Setiawan alias Perong pun buka suara.
Ise mengaku tidak mengenal nama Pegi Setiawan, tetapi Robi Irawan yang tinggal di kamar kos, wilayah Kampung Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurutnya, Pegi ialah sosok yang baik sehingga dirinya tidak percaya ternyata sebagai pelaku pembunuhan.
Dia menerangkan penggeledahan yang dilakukan Polda Jabar, saat Pegi baru dua hari tinggal di kamar kosannya tersebut.
"Enggak mencurigakan, apa seorang pelaku pembunuhan ini," kata Ise dalam wawancara dengan tvOne dilansir, Selasa (28/5/2024).
"Baru dua hari (Pegi tinggal di kos)," tambahnya.
Dia menjelaskan dalam kesehariannya, Pegi Setiawan alias Perong hanya pergi pada pagi hari dan pulang sore.
Namun, dia tidak mengetahui pasti pekerjaan Pegi Setiawan alias Perong.
"Berangkat pagi, pulang sore begitu. Kaget, sih," tambahnya.
Sebelumnya, salah satu saksi kasus pembunuhan Vina Cirebon, pemilik kontrakan yang ditempati Pegi Setiawan alias Perong, Dudi Suhendar akhirnya buka suara.
Dudi menjelaskan detail Pegi Setiawan alias Perong bisa bersembunyi di kontrakannya selama lima tahun sejak 2016.
Dia mengaku tidak mengenal Pegi Setiawan alias Perong yang tinggal di kontrakannya.
"Ayahnya itu memperkenalkan sebagai Robi. Iya sebagai keponakannya," kata Dudi dalam wawancara dengan tvOne dilansir, Selasa (28/5/2024).
Menurutnya, Pegi tidak tinggal bersama ayahnya, tetapi di sebelah kontrakan.
Dia mengatakan dalam kesehariannya, Pegi selalu berangkat krrja pada pagi hari bersama ayahnya.
"Ya, pagi pergi sore sudah pulang bekerja. Dia (Pegi) kerja buruh bangunan ikut ayahnya," jelasnya.
Selanjutnya, Dudi mengaku tidak begitu mengenal Pegi alias Perong dalam kesehariannya.
Sebab, dia menuturkan tidak ada hal yang mencurigakan selama Pegi tinggal di kontrakannya.
Dia membenarkan Pegi baru pindah ke kontrakannya pada tahun 2016.
"Iya 2016 pindah ke sini. Cuman saya lupa, kemungkinan akhir tahun 2016 itu. Dia tinggal di kontrakan dari 2016 hingga 2021," sahutnya.
Menurutnya, selama lima tahun tinggal di kontrakan itu, Pegi dan ayahnya tidak menunjukkan keanehan.
Akan tetapi, dia terkejut bahwa Pegi sebenarnya ialah anak dari orang yang memperkenalkannya.
"Iya saya tahunya itu Om dan keponakannya, bukan ayah dan anak. Saya sudah percaya sama ayahnya Pegi, makanya tidak curiga," jelasnya.
Dia menceritakan awal mula Pegi alias Perong meninggalkan kontrakannya tersebut pada 2021.
Menurutnya, Pegi meminta izin untuk kembali ke Cirebon, karena kerabatnya melangsungkan acara.
"Ya, izinnya ada hajatan gitu di rumahnya. Makanya dia pamit pergi," tambahnya.
Sementara itu, Dudi mengaku tidak mengetahui penangkapan Pegi alias Perong oleh Polda Jabar.
Sebab, dia mengatakan Pegi memang tidak berada di kontrakan atau pun rumah ayahnya.
"Ada penggeledagan dari Polda tanggal 22 (Mei) malam. Iya kaget (ada penggeledahan) di kontrakan. Ayahnya itu nggak ada di rumah, ditelepon untuk pulang, akhirnya ada penggeledahan," ujarnya.
Dia mengatakan kali terakhir melihat Pegi alias Perong di kontrakan ayahnya itu pada 19 Mei 2024.
Oleh karena itu, dia tidak menyadari bahwa Pegi Setiawan alias Perong sudah ditangkap pihak kepolisian.
"Minggu malam mulai tanggal 19 Mei, terus katanya tertangkap itu hari Selasa. Bukan (Pegi ditangkap di kontrakannya,red). Ada yang diambil pihak kepolisian itu helm, pakaian, sepatu, alat-alat kosmetik gitu," urainya.
Selain itu, Dudi mengungkapkan ekspresi pertama ayah Pegi mengetahui anaknya ditangkap terkait kasus pembunuhan Vina.
"Ayahnya itu nggak yakin anaknua itu sebagai pelaku pembunuhan, soalnya sama-sama kerja di Bandung," imbuhnya.(lgn)