- ANTARA/HO-BNPB
BNPB Sebut Ribuan Warga Halmahera Dievakuasi Demi Terhindar Bahaya Erupsi Gunung Ibu
Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebutkan sebanyak 2.011 warga Halmahera Barat, Maluku Utara sudah dievakuasi agar terhindar dari bahaya erupsi Gunung Ibu.
Ribuan warga tersebut dievakuasi secara maraton sejak berapa hari yang lalu oleh petugas SAR gabungan ke posko pengungsian yang tersebar di beberapa lokasi yang jauh lebih aman.
Pusdalops BNPB mengonfirmasi sebagian besar yang dievakuasi merupakan warga Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu yang terdampak langsung paparan erupsi Gunung Ibu.
"BNPB terus mendorong dukungan logistik peralatan berupa sembako, makanan siap saji, tenda pengungsi, masker dan kebutuhan masyarakat lainnya selama berada di pengungsian," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Rabu (29/5/2024).
BNPB bersama dengan TNI/Polri dan Pemerintah Maluku Utara juga telah mempertebal pengiriman tenaga medis, psikososial dan obat-obatan untuk mempercepat penanganan terhadap warga yang sakit.
BNPB mencatat tim medis tersebut setidaknya sudah menangani lebih dari 1.000 warga yang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat abu vulkanis Gunung Ibu.
"Dua pasien di antaranya dirujuk menuju RSUD Jailolo karena membutuhkan perawatan lebih lanjut," ujarnya.
Perlu diketahui, berdasarkan laporan dari Badan Geologi Kementerian ESDM tingkat aktivitas Gunung Ibu sejak 16 Mei 2024 hingga hari ini masih berada di Level IV (Awas).
Laporannya Badan Geologi mencatat telah terjadi sekitar 10 kali kejadian erupsi dan yang terakhir terjadi pada Rabu (29/5/2024) sore pukul 15.45 WIT, terekam pada seismograf dengan amplitude maksimum 28 mm dan berdurasi 108 detik.
Atas kondisi tersebut, BNPB memastikan pos komando gabungan telah didirikan di Kantor Bupati Halmahera Barat guna mempermudah koordinasi antarlembaga dan instansi yang akan melakukan upaya penanganan darurat dampak erupsi Gunung Ibu.(ant/lkf)