- tim tvOne - Bagas
Polemik Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah, PSI: Tak Ada Kaitannya dengan Kaesang!
Jakarta, tvOnenews.com - Polemik putusan Mahkamah Agung (MA) tentang batas usia pencalonan kepala daerah ramai diperbincangkan.
Bahkan, dikait-kaitkan dengan Ketua Umum PSI, Kaesang Pengarep.
Bahkan putusan itu menuai tudingan terhadap Kaesang, agar bisa melenggang pencalonan kepala daerah.
Sontak hal ini membuat PSI tidak tinggal diam dan langsung angkat bicara soal tudingan dan isu miring terkait Ketum PSI, Kaesang Pangarep.
"Putusan Mahkamah Agung tidak ada kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang. Yang mengajukan gugatan ke MA adalah Partai Garuda dan tidak ada komunikasi sama sekali dengan PSI terkait dengan masalah ini," kata Andy dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya @andy_budiman, Jumat (31/5/2024).
Bahkan, dia mengatakan sejak awal PSI tidak pernah berencana mengajukan gugatan tersebut ke MA. Dia juga menilai Partai Garuda tidak pernah berkoordinasi dengan PSI dalam proses pengajuan gugatan tersebut.
Namun Andy berharap seluruh elemen masyarakat mau menghormati putusan MA yang diyakini sudah berdasarkan beragam pertimbangan.
"Kami berharap semua pihak bisa bersikap proporsional dalam menanggapi masalah ini. Silakan tanya kepada MA apa alasan di balik putusan itu," pungkasnya.
Dia juga meminta seluruh masyarakat untuk bertanya secara langsung kepada Partai Garuda selaku penggugat.
Tak hanya sampai di situ saja dan tak hanya PSI saja yang angkat bicara soal putusan MA itu.
Namun, sebagian pengamat politik juga ikut angkat bicara soal putusan MA itu.
Analis politik Adi Prayitno mengatakan, dengan adanya putusan ini, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep memiliki peluang besar maju sebagai calon gubernur atau wakil gubernur.
Akan tetapi, dengan status sebagai ketua umum partai, putra presiden, dan adik dari wakil presiden terpilih, Adi menyebutkan pelik rasanya Kaesang tak memanfaatkan peluang ini.
"Dan lebih lucu jika benar maju tapi jadi hanya wakil gubernur," ucap Adi.
Bahkan ia menilai, Kaesang tidak memiliki cukup pengalaman dalam urusan pemerintahan. Namun elektabilitas dan popularitasnya cukup mendukung untuk maju di Pilkada.
"Dia representasi anak muda. Juga terdampak efek ekor jas Presiden Jokowi," pungkasnya. (aag)