- tvOne
CCTV Kasus Vina Mulai Terungkap, tapi Kenapa Polisi Tidak Sampaikan dari Awal? Ini Kata Eks Kabareskrim Susno Duadji
tvOnenews.com - Kasus pembunuhan Eky dan Vina Cirebon hingga saat ini masih menyisakan tanda tanya besar.
Kemunculan sosok-sosok yang mengaku saksi pembunuhan kasus Vina pun membuat publik penasaran.
Di tengah munculnya pernyataan dan saksi-saksi baru, serta desakan publik kepada kepolisian untuk mengusut kasus ini, muncul di media sosial tangkapan layar yang diduga CCTV dari lokasi kejadian.
Susno Duadji buka suara soal CCTV diduga kejadian pembunuhan Vina Cirebon. Sumber: YouTube tvOnenews
Tangkapan layar CCTV tersebut dinilai berkaitan dengan kasus pembunuhan Vina dan Eky tahun 2016 silam.
Kasus yang terjadi delapan tahun silam ini masih menimbulkan tanda tanya.
Pertanyaannya, apakah benar CCTV tersebut berkaitan dengan kasus pembunuhan Vina dan Eky?
Dalam foto-foto yang beredar, menampilkan sekelompok orang mengendarai motor sedang melintas di jalan tempat jasad Vina dan Eky ditemukan.
Dalam foto tersebut juga terlihat ada lebih dari 10 orang yang tertangkap kamera.
Salah satu pemotor terlihat sedang memegang sebuah benda yang diduga balok kayu panjang.
Namun, rekaman tersebut hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.
Sebelumnya, kuasa hukum 5 terpidana, Jogi Nainggolan menyatakan pihaknya sempat mempertanyakan rekaman CCTV yang tidak dihadirkan di persidangan.
Namun, pihak kepolisian mengatakan CCTV tidak dapat diperlihatkan karena gelap dan pihaknya tidak memiliki saksi ahli untuk membuka.
Rekaman CCTV sejatinya bisa menjadi barang bukti kuat untuk mengungkap kronologi kejadian pada saat itu dan siapa saja yang terlibat dalam kasus penganiayaan Eky dan Vina.
Sayangnya, barang bukti tersebut tak pernah ditunjukkan selama persidangan.
Lantas, akankah CCTV tersebut akan dijadikan sebagai bukti baru untuk mengungkap kasus pembunuhan
Kabareskrim Polri periode 2008-2009, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji buka suara terkait kasus ini.
Menurutnya, rekaman CCTV tersebut jika benar menunjukkan kejadian kasus pembunuhan Vina, bisa membantu Scientific Crime Investigation.
"Kembali ke tahun 2017, teknologi saat itu sudah cukup maju, lima CCTV itu sudah bisa membantu untuk Scientific Crime Investigation," ujar Susno Duadji.
Terkait viralnya rekaman CCTV yang beredar di media sosial, Susno Duadji menghimbau untuk memperhatikan tiga hal.
"Pertama kita harus lebih berhati-hati, capture itu apakah benar-benar CCTV yang ada di lokasi,," ujar Susno Duadji.
"Kedua, apakah benar CCTV itu rekaman pada tanggal 27 Agustus 2016, yang ketiga, apakah benar itu rekaman kejadian," lanjutnya.
Susno Duadji juga mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki wewenang untuk menyatakan hal itu benar atau salah.
"Walaupun saya belajar tentang hal ini, tapi saya tidak berwenang menyatakan itu benar atau salah, yang berwenang itu ahlinya," ujarnya.
Di samping itu, pihak kepolisian memiliki laboratorium untuk menganalisis hal tersebut.
"Kalau gambarnya kabur, bisa diterangkan, dan bisa dipotong-potong, yang tadinya gambar bergerak jadi tidak bergerak," kata Susno Duadji.
"Sehingga bisa ketahuan siapa pelakunya. Inilah yang dinamakan Scientific Crime Investigation," imbuhnya.
Eks Kabareskrim Polri itu juga menyayangkan jika gambar itu diambil oleh CCTV di tempat dan pada waktu kejadian, maka sangat rugi jika tidak diangkat di persidangan.
"Tapi kalau masih ada arsipnya di kepolisian, saya yakin penyidik akan membuat ini Scientific Crime Investigation sehingga ia bercerita siapa yang melakukan itu, siapa yang ditempat itu, ini lebih bisa diyakini daripada cerita si Mel Mel dan saksi-saksi lain," ujar Susno Duadji.
"Karena kalau Scientific Crime Investigation itu tidak bisa berbohong, beda dengan orang yang tergantung situasi, dan cerita orang bisa dibantah oleh saksi lain. Ini kan sudah saling bantah," lanjutnya.
Selain itu, Scientific Crime Investigation juga bisa dari hasil laboratorium tentang DNA, sperma, sidik jari, hingga hasil autopsi.
"Ini yang paling perlu diperhatikan oleh penyidik," pungkasnya.
(gwn)