Foto diduga rekaman CCTV pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon beredar.
Sumber :
  • Istimewa

8 Tahun Berlalu, Foto Diduga Rekaman CCTV Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon Malah Beredar Luas Saat Ini, Ahli Digital Forensik: Kalau File-nya Masih Ada...

Selasa, 4 Juni 2024 - 07:01 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Sudah 8 tahun berlalu sejak 2016 lalu, foto tangkapan layar diduga rekaman CCTV pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon malah beredar luas saat ini. 

Berdasarkan foto yang dilihat tvOnenews.com, foto tangkapan layar diduga rekaman CCTV pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon itu tertera watermark atau tanda air SEPT-JAN 2016. 

Pada foto yang beredar luas di media sosial X dan TikTok ini tampak segerombolan laki-laki yang menaiki sepeda motor dan saling berboncengan di sekitar jalan layang atau flyover

Diduga jalan layang atau flyover itu menjadi tempat dimana peristiwa pengeroyokan Vina dan Eky terjadi hingga mereka ditinggalkan di sana. 

Pada foto tangkapan layar diduga rekaman CCTV pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon itu juga tampak seorang laki-laki yang memegang diduga kayu balok yang berukuran besar.

Foto diduga rekaman CCTV pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon beredar. Dok: Istimewa

Terkait hal ini, Ahli Digital Forensik Pratama Persada buka suara. Dia meragukan keaslian rekaman CCTV tersebut.

Menurut Pratama, perangkat untuk penyimpanan rekaman CCTV tidak ada yang bertahan lama.

"Ketika kejadian 8 tahun lalu, saya pikir tidak ada DVR (Digital Video Recorder) atau alat perekam CCTV yang bisa bertahan sampai 8 tahun. Maksimal 30 sampai 60 hari kalau kapasitas memorinya besar. Dia akan otomatis terhapus," terang Pratama dilansir akun YouTube tvOne pada Selasa (4/6/2024). 

Pratama menilai jika pada saat penanganan kasus di 2016 lalu aparat penegak hukum berhasil mengamankan rekaman CCTV, maka hasil dari rekaman CCTV bisa untuk dilakukan analisa dengan bantuan teknologi.

"Kecuali kalau misalnya aparat penegak hukum berhasil mengambil CCTV melakukan kloning, file-nya masih ada. Nah, sekarang bisa kalau mau kita analisis, kalau misalnya gelap bisa kita terangkan, kalau suaranya tidak kedengaran bisa kita enhance (tingkatkan) suaranya. Banyak teknologi yang bisa kita lakukan kalau misalnya file aslinya ada," jelasnya. 

Pratama mengimbau kepada masyarakat untuk tidak langsung percaya begitu saja mengenai informasi yang beredar di sosial media. Pasalnya, di zaman sekarang sudah banyak teknologi-teknologi yang berkembang. 

Pratama berpendapat untuk mengetahui keaslian dari foto tangkapan layar diduga rekaman CCTV pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon harus memiliki data secara fisik, bukan hanya dari tangkapan layar.

"Kita harus mempunyai secara fisik datanya supaya kita bisa memeriksa metadatanya itu benar-benar sah atau tidak. Karena di metadatanya itu nanti ada informasi tanggal pembuatan, perangkat yang digunakan, lokasi pengambilan video dan lain-lain," ungkap dia. 

Terkait viralnya foto tangkapan layar itu belum ada tanggapan resmi dari pihak kepolisian.

Sebelumnya, kuasa hukum lima terpidana, yakni Jogi Nainggolan mengatakan pihaknya sempat mempertanyakan rekaman CCTV yang tidak dihadirkan di persidangan.

Kala itu kepolisian mengutarakan CCTV tidak bisa diperlihatkan karena gelap dan pihaknya tidak memiliki saksi ahli untuk membuka file CCTV. (nsi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral