- Dok tvOnenews.com/Ilham Ariyansyah
Viral Dua Pejabat Kesurupan saat Kunjungan di Gedung Baru DPRD Bandung Barat yang Mangkrak Bak Rumah Hantu
Bandung Barat, tvOnenews.com - Kunjungan komisi gabungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Barat mendadak heboh karena diwarnai kedua pejabat kesurupan.
Kedua pejabat yang kesurupan itu terjadi saat mengunjungi Gedung baru DPRD di jalan Cisarua, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, pada Selasa (4/6/2024).
Kedua pejabat itu merupakan Kabag Keuangan Rina dan Staf Setwan Selly.
Kejadian tersebut, saat keduanya baru saja akan masuk ke lokasi Gedung pukul 10.00 WIB.
Saat mendampingi komisi gabungan DPRD Bandung Barat.
Sekertaris Dewan (Setwan) Bandung Barat Roni Rusdiana membenarkan kejadian mistis tersebut.
Dia menyebutkan dua staf yang mengalami kesurupan itu hendak meninjau kegiatan di Gedung DPRD yang baru.
"Betul dua staf kami kerasukan saat hendak meninjau," kata Roni Rusdiana, Selasa (3/6/2024).
Pada rekaman CCTV yang beredar terlihat Kabag Keuangan, dalam keadaan melamun di sebuah kursi pintu masuk Gedung.
Kabag Keuangan itu tiba-tiba berteriak histeris dan langsung di tolong oleh anggota dewan yang melihatnya.
Ketua Fraksi PKB Ade Wawan secara spontan langsung membacakan dzikir terhadap dua wanita yang mengalami kesurupan
"Ada perlawanan dari staf tersebut saat dibacakan kalimat zikir," ungkapnya.
Dia meminta agar Gedung DPRD KBB yang akan segera ditempati untuk diselamatkan terlebih dahulu dengan menggelar pengajian.
"Harus segara digelar selamatan agar tidak terulang kejadian seperti ini dikemudian hari," tuturnya.
Bangunan DPRD Bandung Barat habiskan dana 146 miliar
Diketahui memang sejak dibangun pada tahun 2019 Gedung Dewan Perwakilan Rakya Daerah (DRPD) kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat terpantau tak berpenghuni.
Padahal gedung tersebut sudah menghabiskan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) sebesar Rp146 Miliar rupiah pada 2019 silam.
Kepala Bidang Penataan Bangunan Prasarana Permukiman dan Kontruksi Dinas PUPR Bandung Barat Rahmat Ardiansyah menyebutkan alasan belum digunakannya gedung DPRD itu disebabkan adanya kekurangan sarana prasarana tambahan.
"Secara keseluruhan itu 146 miliar dengan biaya perencanaan dan pengawasan berikut fisik itu. Penyebabnya kalau secara fungsi gedungnya sendiri sudah bisa dipergunakan kalaupun memang ada minor atau kekurangan terkait dengan parkir dan sarana prasarana yang masih menunggu karena keuangan yang belum stabil," kata Rahmat Ardiansyah kepada tvonenews. Selasa (28/5/2024).
Dia menambahkan interior ruangan para anggota dewan itu juga belum diselesaikan menjadi salah satu penyebab bangunan tersebut belum ditempati.
"Kedua interiornya masih belum dianggarkan dan baru ruang paripurna saja yang sudah selesai dilaksanakan. Jadi seperti ruang komisi, anggota dewan itu belum teranggarkan," imbuhnya.(iah/lkf)