- Viva
Waspada! Lebih Bahaya dari BPA, Bromat Bisa Picu Penyakit Kanker Jika...
Louisa menegaskan bahwa dunia kedokteran ingin agar seluruh produsen menerapkan etika keamanan pangan. Artinya mereka harus menuliskan berapa besar kandungan Bromat dalam setiap produk mereka.
"Sehingga masyarakat tidak dibodohi bahwa suatu produk ini aman atau tidak. Dan kalau melebihi batas seharusnya tidak boleh beredar," lanjutnya.
Peneliti Pusat Riset Sumberdaya Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rizka Maria mengungkapkan kalau Bromat dapat menimbulkan gangguan sistem saraf pusat, semisal hilangnya reflek dan kelelahan berlebihan, gangguan darah seperti anemia, mual, muntah, nyeri perut, diare, muntah darah dan pembengkakan paru.
"Pada manusia yang mengonsumsi senyawa Bromat sebanyak ribuan kali lebih banyak dibandingkan dengan yang terdapat pada jumlah standar senyawa bromat pada AMDK maka terdapat efek kesehatan yang lebih parah, yaitu gangguan ginjal, gangguan sistem saraf, dan gangguan pendengaran," jelasnya.
Rizka mengungkapkan, akumulasi Bromat dapat memicu efek karsinogenik yang mulai terasa atau teramati setelah 10-20 tahun konsumsi. Namun, kondisi tersebut tergantung pada kadar bromat yang ada dan kesehatan seseorang.