Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto.
Sumber :
  • Dok PKS

Tegas, PKS Ultimatum PLN Beri Kompensasi ke Pelanggan Korban Blackout Listrik di Sumatera

Rabu, 12 Juni 2024 - 22:00 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Warga Lampung dirugikan dengan terjadinya pemadaman listrik sejak Selasa (4/5/2024) malam hingga Rabu (5/5/2024).

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto mengultimatum PLN memberikan kompensasi kepada pelanggan yang menjadi korban pemadaman listrik serentak di sebagian besar wilayah Sumatera.

Dia menekankan PLN harus bertanggungjawab atas kerugian yang dialami masyarakat akibat pemadaman massal tersebut.

“Ini penting agar terpenuhi rasa keadilan di masyarakat,” kata Mulyanto dalam keterangannya, Rabu (12/6/2024).

PLN diminta harus bersikap adil dalam melayani pelanggannya.

Sebab, bila pelanggan lalai dalam penggunaan dan pembayaran listrik maka akan dikenakan denda.

Begitu sebaliknya bila ada kelalaian pada pihak PLN maka sudah sepantasnya pihak PLN membayar kompensasi kepada mereka.

“Ini kan bentuk tanggung-jawab PLN kepada masyarakat. Jadi tentunya bisa dilaksanakan,” ungkap Mulyanto.

Mulyanto juga mengingatkan PLN perlu menyampaikan hasil penelitiannya terkait sebab utama insiden blackout listrik tersebut ke publik.

Selain itu ke depan PLN harus komitmen dan tanggung jawab untuk meningkatkan keandalan sistem transmisi listrik nasional.

“Karena kita tidak ingin kejadian seperti ini terus berulang,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta agar blackout yang terjadi tidak sampai terulang di masa depan.

Meski pemadaman total yang terjadi disebabkan oleh kejadian luar biasa, yakni terganggunya jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 KV Linggkau - Lahat, Menteri ESDM meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk melaksanakan langkah - langkah mitigasi dan investigasi.

"Kita lagi minta bisa diinvestigasi oleh tim dari Kementerian ESDM dan PLN, selain itu langkah mitigasi juga perlu dilakukan agar ke depannya (blackout) tidak berulang," kata Arifin Tasrif di Jakarta, Jumat (7/6/2024).

Dia mengakui, adanya kejadian luar biasa tersebut memberi keykinan betapa perlu dan pentingnya menjaga kehadalan pasokan listrik, serta mengevaluasi peralatan yang digunakan.

"Kehandalan pasokan menjadi pekerjaan rumah untuk "dilihat", peralatan-peralatan yang sudah lama-lama itu perlu di evaluasi lagi dan di empower," lanjutnya.

Pemadaman pada 4 Juni 2024 lalu, terjadi akibat terganggunya jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 KV Linggau - Lahat, yang menyebabkan kondisi kelistrikan di Sumsel, Jambi, Bengkulu, dan Lampung serta sebagian Sistem Interkoneksi Sumatera terganggu.

Sistem transmisi Linggau ini merupakan bleed system yang saling terhubung dan mencakup beberapa wilayah di Sumatra.

Sistem ini dirancang untuk menjaga keandalan pasokan listrik, sehingga sistem kelistrikan menjadi lebih stabil dan efisien. 

Sebelumnya, pada Selasa lalu, jaringan transmisi SUTET 275 kV yang terhubung dengan sejumlah wilayah di Pulau Sumatera mengalami gangguan.

Akibatnya, masyarakat di sejumlah provinsi, mulai dari Bengkulu, Sumatera Barat, hingga Aceh mengalami pemadaman total. 

Selain itu, gangguan juga sempat terjadi di Provinsi Aceh menyusul terjadinya pemadaman total akibat gangguan sambaran petir di transmisi trip penghantar Langsa-Idi.

Namun, PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Aceh menyatakan pasokan listrik di provinsi ini telah normal kembali setelah terjadinya pemadaman total akibat gangguan sambaran petir di transmisi trip penghantar Langsa-Idi.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Aceh Mundhakir, di Banda Aceh, Jumat, mengatakan bahwa pada tanggal 6 Juni pukul 15.48 WIB seluruh masyarakat di Provinsi Aceh telah kembali menikmati listrik setelah PLTU Nagan Raya 3 berfungsi lagi.

Dia menuturkan pasokan listrik yang menyuplai 1,7 juta pelanggan di Provinsi Aceh telah kembali normal.(lkf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:28
00:40
01:47
01:34
03:44
02:58
Viral