Pakar hukum tata negara, Mahfud MD..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rika Pangesti

Menohok, Mahfud Berani Jujur Indonesia Bukan Kerajaan Dinasti, Seolah-olah Sindir Halus Pemerintah Ini...

Selasa, 18 Juni 2024 - 18:05 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pakar hukum tata negara, Mahfud MD berbicara terkait kesepakatan bernegara pada era Presiden pertama RI, Ir Soekarno.

Mahfud menyampaikan, dalam bernegara konsep mistaqan ghalidzan atau kesepakatan suci yang wajib ditaati merupakan ideologi dan konstitusi.

Menurutnya, sudah dilahirkan melalui perdebatan panjang demi membangun masyarakat demokratis, egaliter dan sebagainya.

"Usul untuk menjadi nepotis dan dinasti bukan tidak ada, perdebatan pada 10 Juli 1945 itu beberapa tokoh dari daerah yang punya kerajaan berpengaruh, itu usulnya ketika negara ini didirikan dalam bentuk apa sih, ada yang usul kerajaan saja, monarki, sehingga itu dinasti. Tapi, Bung Karno tidak, modern saja, modern sekarang ini sudah kita bangun republik saja," terang Mahfud dikutip dalam podcast Terus Terang Mahfud MD di YouTube Mahfud MD Official, Selasa (18/6/2024).



Mahfud menerangkan, dalam konteks bernegara kalau sejak awal disepakati Indonesia jadi kerajaan, silakan menjadi raja untuk berkuasa dengan prinsip pemerintahan yang adil. 

"Tapi, jika disepakati demokrasi, maka taati aturan-aturan yang disepakati dalam demokrasi," tegasnya.

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013 itu menambahkan larangan adanya dinasti tercantum dalam sila keempat di Pancasila.

Mahfud juga menekankan larangan tersebut tidak boleh dikhianati.

"Jadi, tidak boleh ada anak, ponakan atau keluarga yang menduduki jabatan publik dengan difasilitasi," kata Mahfud.

"Apakah tidak boleh orang memilih anak, keluarga atau ponakan menduduki jabatan? Boleh, dalam demokrasi boleh, tapi tidak difasilitasi dengan katrol. Tapi, dia sudah dididik untuk itu dan mempunyai prestasi cukup, ikut berkompetisi secara fair, bukan sekadar berkompetisi," lanjutnya.

Hal ini membuat Mahfud memuji sikap Nabi Ismail yang telah memberi teladan penting bagi umat manusia sejak 2000 tahun sebelum Masehi.

"Bahkan, teladan yang diberikan Ismail remaja menjadi teladan abadi bagi kemanusiaan," bebernya.

Bagi Mahfud, Ibrahim, Siti Hajar bahkan Ismail remaja sudah memberi pelajaran penting kalau negara ingin baik elemen-elemen yang ada harus pula baik.

Sekaligus taat terhadap aturan-aturan yang disepakati merupakan salah satu kunci.

"2000 tahun sebelum Masehi, pelajaran abadi bagi kemanusiaan, bagi orang yang ingin membangun kehidupan keluarga yang baik dan ingin membangun kehidupan bermasyarakat yang baik," tutur Mahfud.(rpi/lkf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:28
00:40
01:47
01:34
03:44
02:58
Viral