Kolase Vina dan Eky.
Sumber :
  • Kolase tvOnenews

Ini Pesan Terakhir Eky Sebelum Ditemukan Tewas Bersama Vina di Cirebon: Izin ke Ibu...

Rabu, 19 Juni 2024 - 07:26 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pembunuhan Vina dan Eky masih terus berlanjut dengan terungkapnya fakta-fakta baru oleh para saksi baru yang muncul.

Bahkan baru-baru ini nama ayah Eky, Iptu Rudiana menjadi sorotan karena terlibat dalam pemeriksaam kasus kematian Vina dan Eky.

Iptu Rudiana disebutkan memaksa salah satu saksi untuk memberikan keterangan bohong di kasus Vina dan Eky 2016silam.

Hal tersebut diungkap oleh Liga Akbar, salah satu saksi. Ia juga membeberkan percakapan terakhirnya dengan Eky dan Iptu Rudiana.

Sebelum tragedi pembunuhan tersebut, Liga Akbar mengatakan bahwa Eky sempat melakukan pertemuan pada siang harinya.

Pertemuan tersebut diketahui dilakukan untuk membahas rencana Eky pergi ke Majalengka.

Mereka pun pergi dengan mengendarai sepeda motor masing-masing.

Namun sebelum pergi, Liga Akbar menyebut Eky sempat berpamitan terlebih dahulu kepada sang ibu.

"Kami berdua juga sudah izin ke ibunya Eky, karena saya mau sekolah perhotelan," ujar Liga Akbar.

Ia juga menyebut Eky sempat datang ke rapat organisasi di Majalengka sebelum akhirnya kembali ke Cirebon.

Setelah pulang, Eky menyempatkan diri untuk nongkrong di warung depan SMAN 4 Cirebon sampai pukul 16.00 WIB.

Saat di warung, Key dan Liga Akbar bertemu dengan L, B, T.

Pada pukul 16.30 Eky pergi dari waeung tersebut untuk menjemput Vina. Namun usai maghrib, Eky dan Vina kembali ke warung tersebut.

"Di situ, Eky hanya minta rokok, ngopi sebentar terus dia izin untuk hadirin rapat organisasi di Bumi Arumsari," jelas Liga Akbar.

Diketahui, Liga Akbar mengaku memberikan kesaksian palsu dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.

Ia mengatakan melakukan hal tersebut lantaran dipaksa oleh Iptu Rudiana dan kasus Vina dan Eky.

Diketahui, saat itu Iptu Rudiana menjabat sebagai Kanif Narkoba di Polresta Cirebon.

Menanggapi hal tersebut, eks Wakapolri Komjen Pol. (Purn) Oegroseno merasa ada yang janggal.

Hal tersebut mengenai peran Iptu Rudiana yang melakukan interogasi terhadap Liga Akbar.

"Padahal untuk menunjukkan pakaian, helm dan sepeda motor milik Eky, hanya bapaknya bisa kenapa harus mengajak Liga Akbar," ujar Oegroseno dalam keterangannya dikutip Selasa (18/6/2024).

Tak hanya itu saja, Oegroseno juga mengaky ada yang janggal saat Liga Akbar dibawa ke tempat penyidik.

Apalagi saat itu Liga Akbar tidak menerima surat panggilan untuk diperiksa.

"Keanehan-keanehan ini yang bagi saya perlu didalami, ada apa sebenarnya mengajak Liga Akbar untuk memberikan kesaksian yang akhirnya berkembang menjadi kesaksian yang tidak benar," ungkapnya.

Atas tindakannya itu, Iptu Rudiana terancam akan terkena Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH), jika kesaksian Liga Akbar benar.

"Arahnya ke PTDH karena sudah memalukan Korps Bhayangkara Kepolisian. Ini kan kepolisian jadi rusak gara-gara seperti ini," tuturnua.

Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan Vina dan Eky yang terjadi di Cirebon pada tahun 2016 lalu masih menjadi pembicaraan hangat setelah kisah mereka kembali viral melalui sebuah film.

Hingga saat ini bermunculan fakta-fakta baru yang terungkap setelah Pegi atau Perong yang disebut pelaku utama ditangkap polisi.

Tak hanya itu, fakta-fakta baru juga bermunculan setelah adanya saksi-saksi baru seperti Liga Akbar hingga Melmel.

Mengutip tayangan Catatan Demokrasi tvOne, pengacara Pegi yaitu Toni RM mengatakan motif sebenarnya kematian Vina dan Eky.

Sempat beredar bahwa motif kasus Vina dan Eky ini terjadi karena masalah asmara. Namun hal itu seolah disangkal oleh Toni RM.

"Disebutkan bahwa pada Sabtu 27 Agustus 2016 sekitar pukul 19.30 WIB mereka bersebelas ini berkumpul di warung Ibu Nining. Kemudian mereka minum-minuman keras ya sejenis ciu, kemudian pindah ke Jalan SMPN 11 Perjuangan," kata Toni RM.

"Disitu sambil minum-minum Ansi yang DPO itu mengatakan bahwa ada masalah dengan geng XTC dan meminta bantuan kepada geng motor moonraker untuk mencari kelompok geng motor XTC," sambungnya.

Toni RM menyebut, atas permintaan Andi itulah kesepuluh temannya kemudian mencari geng motor moonraker.

Saat di perjalanan, secara tiba-tiba mereka melihat Eky, Vina dan Liga Akbar melintas di hadapan mereka.

"Tiba-tiba lewatlah Muhammad Rizky atau Eky berboncengan dengan Vina dan Liga Akbar sendirian. Kemudian setelah dilempari, Liga Akbar ini menyelamatkan diri ya dalam dakwaan."

"Kemudian Muhammad Rizky berbocengan dengan Vina terus dikejar sampai terjadilah korban nyawa. Jadi ya motif ini kalau dilihat motifnya ya antar geng motor dari yang dipancing, yang dipicu oleh Andi," jelasnya.

Toni juga mengatakan bahwa dalam putusan Andi juga disebutkan ikut menganiaya bahkan memperkosa Vina.

"Andi ikut menganiaya dan juga ikut menyetubuhi Vina lalu kemudian dihapus dari DPO Andi ini," lanjutnya.

Ditanya lebih jelas motif pembunuhan Vina dan Eky yang dihasut Andi, Toni RM menyebutkan hal itu tak tertuang jelas dalam surat dakwaan.

"Hanya dijelaskan bahwa Andi ini dirinta sedang ada masalah dengan geng motor XTC," ungkapnya.

Namun Toni RM mengaku heran dengan adanya saksi-saksi baru yang memberikan keterangan, justru menjadi jalan cerita berubah.

Bahkan ia juga menyinggung pernyataan Liga Akbar yang mengaku tak mengebali wajah Rivaldi.

Keterlibatan Ayah Eky

Sosok ayah Eky, Iptu Rudiana semakin menjadi bahasan hangat setelah muncul dalam sebuah video yang menanggapi kasus Vina dan Eky belakangan ini.

Setelah muncul dalam video dan meminta netizen tidak mempersulit keadaan, Iptu Rudiana seolah ditelan bumi. Keberadaannya itu pun dicari-cari banyak pihak.

Bahkan ada yang mencurigai bahwa ayah Eky itu memiliki hal yang penting tentang kasus kematian Vina dan Eky 2016 lalu di Cirebon.

Baru-baru ini salah satu saksi yaitu Liga Akbar membongkar fakta tentang keterlibatan Iptu Rudiana dalam kesaksiannya di kasus pembunuhan Vina dan Eky 2016.

Liga Akbar mengaku dipaksa oleh ayah Eky untuk menjadi saksi di persidangan kasus tersebut. Hal itu ia ungkap dalam acara Rakyat Bersuara iNewsTV.

"Saya diminta jadi saksi oleh Pak Rudiana karena kedekatan saya dengan almarhum Eky. Saya saat itu tidak mau, tapi bingung mau bilang ke siapa karena gak ada yang percaya,” ujar Liga Akbar.

Karena paksaan Iptu Rudiana, Liga Akbar yang mengaku tak ada di lokasi kejadian pun akhirnya mau bersaksi.

Diketahui, Liga Akbar mengaku tidak ada di jembatan tempat pembunuhan Vina dan Eky. Ia mengatakan saat itu berada di warung sekitar SMA 4 yang jauh dari lokasi kejadian.

“Saya tiba-tiba dijemput di rumah. Saya sudah menolak beberapa kali tapi oleh pemeriksaan saat BAP dirangkaikan kesaksiannya,” ungkapnya.

Saat pemeriksaan, Liga Akbar mengatakan akhirnya memberikan kesaksian sesuai dengan BAP. Apalagi saat itu persidangan secara tertutup.

“Saya bingung banget di situ. Liga menyesali ini semua, menyesali betul kalau seandainya bisa berbalik, Liga akan mengatakan sesungguhnya apa pun yang terjadi,” tuturnya.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:25
03:26
02:11
03:09
01:46
00:50
Viral