- Istimewa
Cover Story One : Akhir Cerita Petaka Berdarah Sukolilo
Jakarta, tvOnenews.com - Kamis 6 Juni 2024 di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dibuat gempar oleh warganya yang menghakimi empat orang yang diduga sebagai komplotan pencuri mobil. Peristiwa itu kemudian menjadi perbincangan di dunia maya.
Sebuah video amatir yang diunggah oleh @lingkarjateng.id ramai menarik simpati warga net untuk mencari tahu. Dalam video tersebut terekam kerumunan massa tengah mengelilingi keempat orang tersebut yang sudah tak berdaya berlumuran darah usai dikeroyok.
Sesekali terdengar suara dari massa yang meminta keempat orang tersebut untuk dibakar. Dalam rekaman yang dilihat itu teriakan dari massa itu terdengar nyaring saat petugas kepolisian mengevakuasi keempat orang yang telah berlumuran darah tersebut.
"Komplotan terduga pencuri mobil dihajar warga Desa Sumbersoko, Sukolilo Pati pada Kamis (06/06/2024) siang," tulis deskripsi akun tersebut dikutip pada Sabtu (08/06/2024).
Belakangan diketahui keempat orang yang menjadi korban amukan warga adalah pengusaha rental mobil asal Kemayoran, Jakarta Pusat yang akan mengambil mobil rentalnya yang hilang dibawa kabur oleh pelanggannya. Mereka adalah BH (52), SH (28), KB (54), dan AS (37).
BH bernasib nahas dalam peristiwa berdarah tersebut. Ia dinyatakan meninggal dunia saat dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, sementara ketiga rekannya kritis dan mengalami luka hebat.
"Awal para korban ini berangkat dari Jakarta untuk menuju ke Pati, untuk tujuan diajak korban BH yang meninggal dunia untuk mengambil rentalan saudara BH tersebut," kata Kompol M Alfan Armin Kasat Reskrim Polresta Pati kepada awak media, Sabtu(08/06/2024).
Menurut Alfan, awalnya BH bersama ketiga temannya mengikuti GPS pada mobil rental miliknya yang hilang. Setelah ditelusuri, BH menemukan mobil rentalnya terparkir di kawasan Desa Sumbersoko.
Saat itu pula BH yang telah membawa kunci cadangan mobil tersebut pun lantas membawa kendaraan tersebut. Namun saat itu pula terdapat warga yang meneriaki BH maling hingga mengundang massa yang mengejar. Saat itu pula massa yang telah mengepung keempat orang tersebut secara membabi buta mengeroyoknya.
"Kemudian di lokasi, hasil keterangan korban ketika mengambil mobil kemudian mengambil kunci cadangan, kemudian mengambil mobil tersebut. Warga yang melihat kemudian diteriaki maling sehingga para korban dikejar oleh warga sehingga terjadi pemukulan," ungkapnya.
Polisi Buru dan "Sweeping" Pelaku Pengeroyokan
Tim gabungan dari Dirkrimsus Polda Jawa Tengah dan Polresta Pati, menyisir dan melakukan sweeping di lokasi terjadinya pengeroyokan untuk mengejar pelaku.
Atas insiden tersebut polisi sudah menetapkan 10 orang oknum warga sebagai pelaku pengeroroyokan. Tak hanya itu, polisi turut memeriksa puluhan warga Desa Susokilo terkait peristiwa tersebut.
"Kemarin sudah disampaikan Pak Kapolda ada 35 saksi (warga Desa Sukolilo-red)," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Satake Bayu kepada tvOnenews.com saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu (16/06/2024).
Pelaku Pengeroyokan Bos Rental Mobil Hingga Tewas di Desa Susokilo Terus Bertambah Polda Jawa Tengah kembali meringkus pelaku pengeroyokan terhadap bos rental mobil asal Jakarta yang tewas di Desa Sukolilo, Jawa Tengah.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi mengatakan para tersangka ditangkap saat sembunyi di hutan dan kebun.
"Tadi malam empat orang, dan subuh dua orang. Sebelumya sudah 4 orang. Jadi jumlahnya 10 orang tersangka. Mereka punya peran dan bukti permulaan cukup bahwa yang bersangkutan terlibat kasus 170 pengeroyokan. Kita tangkap dan langsung tahan," kata Ahmad Luthfi di Mapolda Jateng, Sabtu (15/06/2024).
Ahmad Luthfi menuturkan keenam tersangka baru pada kasus pengeroyokan itu masing-masing berinisial STM (35), AK (46), SA (60), SU (63), NS (29), SHD (39). Keenam tersangka baru tersebut didapati merupaka warga Sukolilo, Pati yang ikut dalam aksi pengeroyokan tersebut.
"Mereka yang ditangkap perannya antara lai ada yang ambil alih kendaraan, stop kendaraan, cengkiwing korban, tendang perut. Ada yang pukul dengan batu yang ditali di kaos.
Ada yang melindas dengan motor," ungkapnya. Ahmad Luthfi menjelaskan terdapat pelaku lain yang masih diburu oleh pihak kepolisian. Ia pun mengimbau kepada pelaku lain aksi pengeroyokan terhadap bos rental mobil tersebut untuk menyerahkan diri.
"Kami ingatkan kepada para pelaku untuk menyerah. Atau akan ada upaya paksa. Sudah kantongi beberapa nama yang bukti permulaannya cukup untuk lakukan upaya paksa," tegasnya.
Polisi Tangkap Aris Gunawan Dalang Pengeroyokan
Otak pembunuhan bos rental mobil Aris Gunawan, ditetapkan jadi tersangka. Ia juga diduga adalah penyewa yang membawa mobil milik korban ke desanya. Aris melakukan tindakan sadis dan biadab memukul serta melindas korban dengan kendaraan roda dua mengenai lengan kanan, dada, dan lengan kiri korban hingga tewas. Padahal Burhanis sebelumnya sudah terkapar tak berdaya karena dikeroyok belasan massa.
Aris Gunawan sempat diperiksa dalam kejadian itu dan ia juga berkelit kalau ia tidak terlibat dalam aksi pembunuhan Burhanis, bos rental mobil asal Jakarta. Aris merupakan penyewa yang menggelapkan mobil Burhanis. Ia menggelapkan mobil Burhanis di rumahnya di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo. Burhanis sebagai pemilik mobil mendatangi rumah Aris dan membawa mobil tersebut. Namun anehnya, Aris Gunawan marah dan memprovokasi warga agar membunuh Burhanis.
Dalam wawancaranya sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Aris membuat kesaksian bohong.
“Kalau dikabari warga sekitar jam 1 lah. Saya di lapangan gak di rumah. Taunya istri diberitahu tetangga,” ucap Aris saat awal diwawancara.
Sukolilo Dijuluki "Kampung Maling" oleh Warga Net
Usai heboh pengeroyokan di Desa Sukolilo, Pati, Jawa Tengah beberapa waktu lalu, warga net ramai-ramai menjuluki Sukolilo sebagai "Kampung Maling". Hal itu ditandai dengan Sukolilo berubah nama menjadi Kampung Maling di Google Maps. Sejumlah titik lokasi di wilayah tersebut hampir semuanya berubah dan diberi nama ‘Maling’ di Google Maps.
Adapun sejumlah titik lokasi yang diberi nama kampung maling di antaranya berikut; Kampung Maling Mobil, Desa Maling, Wisata Kampung Maling hingga Pasar Para Maling.
Atas cemohoan warga net itu, Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro angkat bicara. Ia merespons keras netizen atau masyarakat yang menjuliki Desa Sukolilo sebagai "Kampung Maling", seusai viral video pengeroyokan bos rental mobil asal Jakarta yang tewas di wilayah tersebut.
Pj Bupati Pati, Henggar menyampaikan duka cita mendalam bagi keluarga korban yang tewas seusai diamuk massa di Desa Sukolilo, Pati, Jawa Tengah (Jateng) beberapa waktu lalu.
"Tentunya kita juga prihatin, karena kondisi itu sebenarnya tidak hanya terjadi di Kabupaten Pati saja, tetapi sudah sampai tingkat level nasional," kata Henggar kepada tvOne dilansir Selasa (18/06/2024).
Henggar mengungkapkan kondisi Pati seusai viral julukan kampung maling tersebut masih berjalan seperti biasa. Dia menegaskan bahwa masyarakat Pati tidak seperti stigma negatif yang baru-baru ini disematkan masyarakat atau netizen.
"Tentunya kondisi ini tadi pagi juga di Kabupaten Pati, masyarakat di sana juga sudah ada pada kumpul di Alun-alun Kabupaten Pati. Pati cinta damai. Jadi, dalam arti bahwa inilah yang sebenarnya masyarakat di Kabupaten Pati yang ada itu adalah seperti ini situasi dan kondisi sebenarnya di Pati itu sangat kondusif," tegasnya.
Keluarga Berduka Kehilangan Burhanis
Insiden bos rental yang dibakar hingga tewas, di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menyisakan pilu bagi keluarga. Burhanis meninggal dunia ditangan oknum warga yang beringas. Adik ipar Burhanis, Hariyanto mengungkapkan korban merupakan seorang tulang punggung keluarga.
"Beliau tanggung jawab pada keluarga. Sekarang anak pertamanya masih kuliah, anak kedua SMA, anak ketiga juga mau masuk SMA," cerita Hariyanto, seperti yang dikutip tvOnenews.com, dari berbagai sumber, Minggu (09/06/2024).
Burhanis membuka bisnis rental mobil di kediamannya, Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Sudah lama usaha rentalnya. Sepuluh tahunan lebih. Kalau tidak salah sejak 2010," ceritanya kembali.
Kini kata dia, dengan meninggalnya Burhanis, anak-anak korban merasa kehilangan.
"Sekarang anak-anaknya kehilangan sosok ayah penopang keluarga," ucapnya.
Bahkan di mata adik iparnya, BH merupakan sosok yang sederhana, bertanggung jawab, baik pada keluarga, ulet, dan dermawan. Hariyanto menuturkan, jika ada keluarga yang membutuhkan bantuan, BH selalu memberi bantuan.
Atas kejadian yang merenggut nyawa BH, Hariyanto bersama keluarga meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus itu. Dia juga berharap agar pelaku dihukum seadil-adilnya.
Saksikan selengkapnya di Program Cover Story One, Kamis 20 Juni 2024 Pukul 23.30 WIB.
(raa/ign/ebs/muu/adw/lis/mur/fis)