Relawan Kita Pendukung Ridwan Kamil Menyambut Pilkada Jakarta 2024..
Sumber :
  • Istimewa

Komentar Ridwan Kamil di HUT Jakarta ke-497, Mantan Gubernur Jawa Barat Singgung Kondisi Ibu Kota Sekarang: Jakarta Butuh Perubahan

Senin, 24 Juni 2024 - 13:30 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kelompok “Relawan Kita” (RK) siap memperjuangkan Ridwan Kamil menjadi gubernur Jakarta pada pilkada 2024 melaksanakan konsolidasi bertepatan dengan HUT Jakarta ke-497.

Dalam acara itu, Ridwan Kamil didaulat untuk meniup lilin dan memotong kue.

“Meniup lilin dan memotong kue artinya meniupkan dan membagikan harapan bahwa Jakarta akan lebih baik di masa depan bersama Ridwan Kamil,” ujar Ketua Umum RK Henry Baskoro dalam keterangannya, Senin (24/6/2024).

Menurut Henry, RK sudah berdiri beberapa waktu yang lalu ketika kabar Ridwan Kamil akan maju di pilkada Jakarta mulai santer.

“Prosesnya mengalir saja. Ini kan kelompok relawan dari individu-individu, independen, dan tidak mewakili partai-partai politik. Jadi, prosesnya tidak formal. Alhamdulillah, hari ini bertepatan dengan HUT Jakarta ke-497, kami bisa melakukan acara konsolidasi yang dihadiri Bang Ridwan Kamil,” papar Henry.

Ridwan Kamil juga ikut membagi pandangan-pandangannya mengenai Jakarta, Indonesia, dan dunia ke depan.

Karena apa yang terjadi di Jakarta tidak terlepas dari apa yang terjadi di tingkat nasional dan global.

“Jakarta butuh perubahan. Dengan anggaran yang begitu besar, sekitar Rp 80 triliun untuk melayani penduduk sekitar 11 juta, ditambah sekitar 1,3 juta warga Botabek (Bogor, Tangerang, dan Bekasi) yang commuting setiap hari, harusnya ada gagasan-gagasan kelas dunia yang terwujud di kota ini. Sayang sekali jika Jakarta dengan potensi yang demikian besar ini dikelola secara business as usual,” ujar mantan Gubernur Jawa Barat itu.

Tantangan mengelola Jakarta, Ridwan Kamil menegaskan, adalah tetap menjaganya menjadi kota yang humanis di tengah segala kemajuan dan dinamika.

“Di kota sebesar Jakarta, seperti juga di New York, London, atau Beijing, semua ada. Dari konglomerat sampai orang miskin, teknologi tinggi sampai rumah kumuh. Mau makan atau fesyen yang jutaan ada, tapi yang masih susah makan juga ada. Maka dalam mengelola sebuah kota, kita harus melihat apa yang menjadi esensi sebuah kota, yakni manusia. Kota untuk manusia, bukan manusia untuk kota,” terang Ridwan Kamil. 

Dengan melihat manusia sebagai esensi kota, Ridwan Kamil melanjutkan, makan strategi pembangunan kota akan adil. Adil artinya ditempatkan sesuai proporsi dan kebutuhannya.

“Adil itu bukan sama rata-sama rasa, tapi sesuai dengan kebutuhannya. Ibaratnya, anak SD, anak SMP, dan anak SMA tidak bisa sama-sama dikasih uang jajan Rp 100 ribu. Itu malah merusak. Tapi kita lihat dengan saksama, apa yang dibutuhkan, bagaimana melakukan perbaikan terhadap nasib manusia, apa dan berapa sumber daya yang dibutuhkan. Inti dari seni memimpin kota adalah memahami manusia dengan segala harapan, cita-cita, ketakutan, dan kecemasannya,” tutur Ridwan Kamil.(lkf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:56
02:26
00:41
01:23
00:56
01:52
Viral