- Istimewa
Psikolog Sebut Judi Online Mirip Pinjol, Sama-sama Membuat Sengsara
Sebab, penjudi akan membayangkan bahwa nantinya yang bersangkutan akan menang.
"Gak ada orang judi tidak punya ambisi untuk menang. Ambisi untuk menang inilah yang dimanipulasi oleh bandar judi," ucap Bagus.
Lebih lanjut, dalam permainan ini juga terdapat gambler's fallacy atau kekeliruan penjudi. Konsep ini yang menjelaskan lebih jauh kenapa ekspetasi penjudi hampir tidak pernah terwujud. Maka dari itu, judi akan membuat seseorang sengsara.
Bagus menyampaikan bahwa terdapat dua kategori seseorang yang paling rentan menjadi korban judi online yakni mereka yang kurang pintar dan membutuhkan uang atau dari kalangan ekonomi bawah.
"Kalau orang kaya berjudi hanya untuk game sehingga tidak ada rasa wajib untuk mencoba lagi. Kalau yang miskin karena dia sampai habis hartanya untuk judi dan pinjol sehingga punya kewajiban untuk menang. Ini yang memberatkan kalangan bawah yang akhirnya sampai bunuh diri bahkan membunuh orang lain," terang dia.
Karena itu, perlu ada intervensi dari pemerintah dalam melindungi segenap bangsa dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dosen di Fakultas Psikologi UGM mengatakan, orang yang terlanjur kecanduan judi online ada yang bisa sadar dengan sendirinya namun juga ada yang perlu bimbingan orang lain.