- istimewa
Buntut Kasus Afif Tewas Diduga Disiksa Polisi, Kompolnas Minta Polisi Pakai Body Camera
Jakarta, tvOnenews.com - Buntut kasus bocah 13 tahun atau bocah SMP, Afif yang tewas di jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumbar.
Sontak membuat Kompolmas sarankan semua personel Polisi gunakan bodycam atau body camera.
Rekomendasi Kompolnas ini diminta bukan tanpa alasan. Kompolnas meminta seperti itu, karena untuk digunakan oleh seluruh anggota yang bertugas di lapangan.
Hal ini diungkapkan Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, kepada awak media Rabu (26/6/2024).
Bahkan dia katakan, permintaan itu kembali diajukan pihaknya buntut kasus dugaan penganiayaan oleh anggota Sabhara Polda Sumatera Barat terhadap siswa SMP Afif Maulana hingga tewas.
"Kompolnas sudah sejak lama merekomendasikan penggunaan body camera kepada seluruh anggota Polri yang bertugas di lapangan," katanya kepada wartawan, Rabu (26/6).
Lanjutnya menyampaikan, bahwa pemasangan body camera pada setiap anggota yang bertugas di lapangan akan efektif untuk menekan potensi pelanggaran etik hingga pidana.
Melalui penggunaan body camera, seluruh pimpinan juga dapat mengevaluasi kinerja anggota di lapangan termasuk untuk meningkatkan profesionalitas saat bertugas.
"Sehingga penggunaan body camera tersebut merupakan bentuk pengawasan sekaligus pertanggungjawaban profesionalitas anggota," ujarnya.
Berkaca pada kasus Afif, Poengky menyebut penggunaan body camera juga bermanfaat untuk memeriksa dugaan pelanggaran oleh anggota saat bertugas.
"Kompolnas berharap dengan kasus ini, Polda Sumbar dapat mempertimbangkan penggunaan body camera bagi anggota yang bertugas di lapangan," katanya.
Sebelumnya, seorang siswa SMP berusia 13 tahun, Afif Maulana (AM), ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (9/6) siang.
LBH Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota Sabhara Polda Sumbar yang sedang melakukan patroli pencegahan tawuran.
LBH juga menyebut ada beberapa remaja lain yang mendapatkan siksaan.
Sementara itu Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono membantah dugaan penyiksaan yang dilakukan anggota Sabhara terhadap Afif.
Ia mengatakan dari keterangan saksi yang memboncengi Afif, korban justru diduga terjun ke sungai lantaran ingin menghindari petugas saat ada pengamanan aksi tawuran.
"Saat terjadi pengejaran itu, ada upaya (korban) melompat dari motor ke sungai. Ini merupakan kesaksian teman korban yang bernama Adit saat kita periksa," katanya kepada wartawan, dikutip Kamis (28/6). (aag)