- tvOnenews/Abdul Gani Siregar
DPRD Jakarta Sebut Masyarakat Ngeluh Gegara Transportasi Online Bikin Macet, Ini Penyebabnya!
Jakarta, tvOnenews.com - Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta terus mencari solusi atasi masalah kemacetan, termasuk transportasi online yang kerap parkir sembarangan.
Transportasi online yang parkir di sembarang tempat mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di jalan sekitarnya. Kondisi demikian banyak dikeluhkan masyarakat.
Ketua Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta Mujiyono mengatakan banyak menerima keluhan masyarakat terkait kemacetan yang kerap terjadi saat jam-jam sibuk, seperti pagi dan sore hari.
Kemacetan terjadi akibat pengemudi transportasi online yang berhenti atau mangkal di ruang publik.
Termasuk saat menurunkan atau mengangkut penumpang di pinggir jalan, juga menjadi pemicu kemacetan.
“Salah satu dampak buruk di jam-jam sibuk baik pagi dan sore hari, kami melihat mitra pengemudi online banyak sekali yang menguasai ruang-ruang publik seperti halte, trotoar, dan lain-lain,” ujar Mujiyono di gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Untuk itu, ia mengimbau Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta segera memetakan titik-titik rawan terjadinya penumpukan akibat transportasi online. Sehingga bisa dicari cara untuk mengurai kemacetan.
“Dinas Satpol PP dan Diskominfotik tolong berikan kepada kami titik-titik mana saja yang selama ini dikeluhkan,” tandas Mujiyono.
Namun, politisi Partai Demokrat itu mengapresiasi keberadaan transportasi online yang kini menjadi transportasi alternatif bagi warga.
Transportasi online dinilai memiliki kontribusi terhadap penyediaan lapangan kerja.
Bahkan adanya transportasi online sebenarnya memudahkan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dalam proses pengiriman barang.
“Kontribusinya banyak, di antaranya menjadi transportasi alternatif, kemudian yang paling dominan kaitannya dengan membuka lapangan kerja buat masyarakat termasuk di dalamnya pelaku UMKM,” tutur dia. (agr/iwh)