Bambang Soesatyo.
Sumber :
  • Antara

Seribu Langkah Politik Bamsoet Menuju Arena Kontestasi

Jumat, 5 Juli 2024 - 16:55 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku siap masuk arena kontestasi Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar. Bamsoet akan bertarung dengan beberapa kandidat lainnya untuk menjadi Ketum Partai Golkar.

Pada Munas Golkar sebelumnya, Bamsoet mengaku tidak sempat masuk gelanggang demi menjaga keutuhan Partai Golkar.

"Bukan merebut, saya masuk gelanggang untuk bertarung menjadi Golkar satu (ketum). Saya 5 tahun lalu, saya belum punya kesempatan untuk masuk gelanggang, karena saat saya melihat, untuk menjaga keutuhan partai, menarik diri dari pencalonan, memberikan jalan kepada Pak Airlangga, untuk memimpin terus Partai Golkar," paparnya, Jumat (5/7/2024). 

"Untuk kali ini, kita berharap gelanggang dibuka, sehingga kita terjadi proses pergantian kepemimpinan secara demokratis," harap Bamsoet. 

Selain Bamsoet, beberapa nama lainnya mencuat untuk menjadi  Ketum Golkar diantaranya Ketua Umum saat ini Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.  Namun Bamsoet menduga masih ada nama lainnya yang akan muncul. 

"Ada pak Airlangga, ada Agus Gumiwang, ada Bahlil, mungkin ada banyak lainnya di Golkar," katanya. 

Memang bukan kali pertama Bamsoet mengutarakan niatnya untuk menjadi Ketum Partai Golkar, namun  ia mengatakan langkah itu akan  ditempuh melalui musyawarah nasional yang diadakan sesuai dengan ketentuan AD/ART Partai Golkar.  

"Saya akan maju pada saatnya, ketika betul-betul Munasnya terjadi. Ya sesuai dengan periodiasasi, pilhan waktu yang ada, yang disepakati oleh seluruh stakeholder  Partai Golkar," kata Bamsoet di Gedung DPR RI , Senayan, Jakarta  (14/7/23). 

Nama seorang Bambang Soesatyo tentu sudah tidak asing di kancah perpolitikan nasional, sebelum diamanai tugas sebagai  Ketua MPR RI, Bamsoet menduduki jabatan sebagai Ketua DPR RI periode 2018-2019. Sosok Bamsoet dikenal vokal dan kritis sebagai wakil rakyat. 

Pria kelahiran Jakarta, 10 September 1962 ini sudah bergabung di Partai Golkar sejak tahun 1992 namun ia baru berhasil duduk di Senayan pada tahun 2004. 

Oleh Fraksi Partai Golkar DPR RI, Bamsoet lantas ditempatkan di Komisi III DPR RI. Namanya melambung saat muncul skandal bailoy Bank Century yang disinyalir merugikan negara senilai Rp6,7 triliun.  Bamsoet  menjadi panitia khusus yang menyelidiki dana talangan kontroversial untuk Bank Century. Wajah dan pernyataannya terus muncul di media. Sejak saat itu nama Bamsoet pun diperhitungkan di dunia politik tanah air. 

Pada pemilu berikutnya, atau pada tahun 2014, Bamsoet terpilih kembali menjadi anggota DPR RI untuk periode 2014-2019 dari Dapil yang sama seperti periode sebelumnya, yakni Jawa Tengah VII. Pengalaman dan apa yang ditunjukkan di DPR, membuatnya ditunjuk oleh Partai Golkar untuk menjadi sekretaris Fraksi Partai Golkar.Sementara di internal partai, Bamsoet sempat mendapat amanah menjadi Bendahara Umum DPP Partai Golkar periode 2014-2016. 

Latar belakang Bamsoet sebagai seorang jurnalis dan aktivis HMI membuat Bamsoet semakin melejit di periode keduanya sebagai anggota DPR RI.  Bamsoet bekerja dengan baik dan menjadi salah satu vokalis di DPR yang diperhitungkan langkahnya. 

Pada tahun 2018, Bamsoet menduduki kursi jabatan Ketua DPR RI menggantikan Setya Novanto yang mengundurkan diri. Di bawah kepemimpinannya, Bamsoet berusaha mengembalikan citra DPR yang dinilai masyarakat buruk.  

Di bawah komando Bamsoet,  peran yang dimainkan DPR RI adalah peran sebagai mitra strategis pemerintah. Sehingga institusi DPR   mendorong berbagai program dan kebijakan yang memang dirasa baik dan perlu. Namun menurutnya, sebagai mitra strategis tentu DPR harus senantiasa bersiap dan sanggup mengingatkan, serta turut memberikan solusi bagi berbagai hal yang masih perlu dibenahi.

Namun, meski sudah duduk menjadi Ketua DPR, Bamsoet tak lupa akan  kegemarannya pada dunia otomotif. Jabatannya sebagai Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI)  membuat Bamsoet mudah diterima oleh seluruh kalangan. Bamsoet tak bersikap kaku dan berjarak dengan kaum muda, tak heran jika banyak anak muda yang menjadikan Bamsoet sebagai panutan di dunia politik. 

Di periode masa jabatan anggota DPR/MPR 2019-2024, saat Bamsoet terpilih kembali sebagai anggota DPR RI, ia diamanahi jabatan sebagai Ketua MPR RI. Bamsoet dilantik sebagai Ketua MPR RI pada Oktober 2019. Selama memimpin MPR RI, Bamsoet mencoba menggulirkan beberapa gagasan guna menguatkan lembaga MPR RI diantaranya  mendorong amandemen ke-5 Undang-Undang Dasar 1945 serta menggagas pentingnya pintu darurat konstitusi bagi NKRI. 

Pada tahun 2019, Bamsoet  sempat mendaftarkan diri menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024. Selain Bamsoet, delapan nama calon lainnya yang dulu mendaftar yakni, Airlangga Hartarto, Ridwan Hisjam, Ali Yahya, Achmad Annama, Indra Bambang Utoyo, Agun Gunandjar Sudarsa, Derek Loupatty, dan Aris Mandji. 

Bamsoet disebut sebagai calon kuat bersama Airlangga Hartarto. Kendati demikian, pada Desember 2019, Bamsoet menyatakan mundur dari pencalonan calon ketua umum Golkar.
Pernyataan mundur itu disampaikan Bamsoet usai bertemu dengan Ketua Umum Golkar yang juga calon petahana Airlangga Hartarto, Politikus Senior Golkar Luhut Binsar Pandjaitan dan Aburizal Bakrie.

Menurut Bamsoet, keputusan pengunduran diri itu diambil setelah dia berdiskusi dengan tokoh-tokoh senior Golkar, seperti Luhut, Ical, dan juga Agung Laksono. 

Airlangga Hartarto akhirnya resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024. Hal tersebut ditetapkan dalam Sidang Paripurna VI, Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta pada 4 Desember 2019. Sementara,  Bamsoet akhirnya diberi amanah menjadi jabatan Wakil Ketua Umum Partai Golkar. (ebs)


 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:15
06:42
02:42
02:53
02:36
01:34
Viral