Susno Duadji Sedih Nama Polri Tercoreng karena Kasus Vina, Tegaskan Penyidikan Amburadul: Saya Menangis

Jakarta, tvOnenews.com - Eks Kabareskrim Polri, Susno Duadji mengaku sedih dengan jalannya penyidikan kasus Vina dan Eky.

Ia memberikan kritik keras terhadap Polri soal penanganan kasus pembunuhan Vina dan Eky yang menurutnya sangat berantakan.

Sebab, dari awal sudah banyak pertanyaan yang tidak dijawab di dalam kasus kematian Vina, sementara penyidikan tetap berjalan hingga muncul putusan vonis.

"Saya katakan, saya ini polisi, saya sedih. Mungkin yang paling sedih di Indonesia saya," kata Susno, diwawancarai salah satu televisi swasta, dikutip Sabtu (6/7/2024).

"Saya menangis karena saya tahu teori penyidikan, saya tahu praktik penyidikan, 36 tahun jadi polisi, 90 persen waktu saya habiskan di penyidikan. Kalau melihat penyidikan ini amburadul, kasihan Polri," sambungnya.

Susno mengatakan banyak membaca komentar masyarakat di berbagai media sosial yang menyudutkan polisi.

Sementara yang terjadi memang polisi perlu mendapatkan banyak kritik dalam kasus pembunuhan Vina ini.

Eks Kabareskrim Polri ini pun mengakui ada proses penyidikan yang kacau sejak awal kasus Vina dan Eky ini terjadi di tahun 2016.

Ia menyoroti polisi yang belum memiliki bukti kuat namun sudah menangkap tersangka.

Alat bukti baru dikumpulkan setelah orang yang tertuduh menjadi tersangka. Hal ini tentunya membuat bingung masyarakat.

"Mestinya kumpulkan dulu alat buktinya, setelah alat buktinya terkumpul baru mengarah ke orangnya, tangkap orangnya. Begitu ditangkap kalau ada gugatan praperadilan ya gampang, sudah ada alat bukti yang terukur," kata dia.

"Bukan sebaliknya, ditangkap dulu, dicarikan alat buktinya. kacau," ujar Susno.

Ia berharap kasus Vina ini menjadi pelajaran besar pagi polisi dan terakhir kalinya terjadi kejadian yang penyidikannya bermasalah. (iwh)