Kolase foto Kapolda Sumbar Irjen Suharyono, almarhum Afif Maulana, dan pakar psikologi forensik Reza Indragiri..
Sumber :
  • Kolase Tim tvOnenews

Terang Benderang, Analisis Tajam Reza Indragiri Soal Kematian Afif Maulana yang Disebut Kapolda Sumbar karena Terjun ke Sungai

Minggu, 7 Juli 2024 - 13:32 WIB

"Posisi Afif dalam kegiatan pada malam tersebut sebagai pihak yang diajak. Dia diajak mengikuti kegiatan oleh teman yang beberapa tahun lebih tua daripada dirinya. Afif berumur puber, sementara temannya berusia pascapuber. Afif bukan pengendali, apalagi penginisiasi," kata Reza dalam keterangannya yang diterima tvOnenews.com, Minggu (7/7).

Reza menambahkan bahwa situasi pada malam kejadian itu kritis bahkan menakutkan, karena Afif dan teman-temannya dikejar polisi.

"Kombinasi ketiga hal tersebut mendorong bekerjanya sistem berpikir 1, bukan sistem berpikir 2. Sistem berpikir 1 berlangsung secara sangat cepat. Data di-bypass sangat ekstrim, sehingga proses berpikir laksana garis lurus tanpa percabangan. Tidak ada opsi keputusan yang bersifat majemuk," ujar Reza.

Menurut Reza, Afif yang masih remaja hanya memiliki opsi tunggal dalam situasi kritis tersebut, yakni menyamakan diri dengan keputusan atau perilaku orang-orang lain.

"Sehingga, hitung-hitungan di atas kertas, kalau teman-temannya lari, maka Afif juga akan lari. Kalau teman-temannya melawan, Afif juga akan melawan, dan sejenisnya," ujar Reza.

"Andai dibayangkan bahwa ketika teman-temannya menyerah kepada polisi, Afif justru menjadi satu-satunya orang yang melompat dari jembatan, perilaku Afif sedemikian rupa bertolak belakang dengan rumusan tadi," sambung Afif.

Reza mengatakan bahwa kemungkinan Afif melompat dari atas jembatan itu selalu ada. Namun, menurut Reza, dalam situasi genting tersebut, Afif bakal memutuskan untuk melakukan apa yang dilakukan teman-temannya.

Berita Terkait :
1 2
3
4 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:00
03:06
01:31
03:53
02:26
06:36
Viral