Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kanan) saat sambangi PKS.
Sumber :
  • Muhammad Bagas-tvOne

Bamsoet Minta Bertemu Megawati dan Prabowo, Ada Apa?

Selasa, 9 Juli 2024 - 08:14 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan dirinya meminta waktu untuk bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hal itu dia sampaikan usai menyambangi Presiden PKS Ahmad Syaikhu di kantor partainya.

Dia menjelaskan MPR RI belakangan ini memang memiliki agenda silaturahmi kebangsaan kepada ketua umum partai politik. Agenda itu untuk meminta pandangan terhadap MPR RI ke depannya.

“Kami sudah hampir menemui seluruh pimpinan politik. Tinggal hari Kamis besok ketua umum Golkar, pekan depan ketua umum Demokrat, lalu kemudian ketua umum PPP. Lalu kemudian kita menunggu dari Bu Mega sebagai ketua umum PDIP,” ujar Bamsoet di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (8/7/2024).

Setelah mendapat pandangan dari seluruh ketua umum partai politik anggota Parlemen, dia mengungkapkan akan bertemu dengan Presiden Terpilih 2024 Prabowo Subianto.

Kata Bamsoet, dirinya ingin bertemu Prabowo untuk menyampaikan dokumen terkait rekomendasi dari seluruh ketua umum partai bagi pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Selanjutnya baru nanti kita terakhir meminta waktu kepada Presiden RI Terpilih Pak Prabowo Subianto untuk kami menyampaikan dokumen kearifan yang kami susun dari berbagai kunjungan ini, untuk sebagai rekomendasi dan saran pemerintahan yang akan datang,” ungkapnya.

Dia menyebut dokumen tersebut nantinya akan diserahkan kepada pimpinan MPR selanjutnya.

Lebih lanjut, Bamsoet menjelaskan kunjungan MPR RI ke ketua umum partai politik anggota Parlemen adalah untuk menegaskan bahwa penting bagi MPR untuk kembali menjadi lembaga tertinggi negara.

“Dengan kewenangan yang tertinggi dengan kewenangan mengeluarkan TAP MPR untuk mengatasi berbagai kemungkinan terjadinya dispute konstitusi,” ujarnya.

“Terjadinya keadaan genting memaksa yang tidak bisa diselesaikan oleh lembaga-lembaga negara lain,” sambung Bamsoet.

Selain itu, MPR juga mengusulkan agar UUD 1945 diamandemen untuk disempurnakan. Kata dia, pihaknya ingin agar demokrasi tidak terjebak dalam demokrasi yang transaksional.

“Kita perbaiki lagi bagaimana caranya agar kita tidak terjebak ke dalam demokrasi yang transaksional. Tapi bukan kita mundur, saya rasa tidak,” tandas Bamsoet. (saa/nsi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:18
01:17
03:11
02:37
02:04
04:13
Viral