Mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Haries Muhamad

Jaksa KPK Tuding SYL Suka Sawer Biduan Nayunda Nabila, Kuasa Hukum: Personal dan Tendensius

Selasa, 9 Juli 2024 - 22:20 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Tim Kuasa Hukum eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengkritisi pernyataan Jaksa Penuntut KPK yang mencap Nayunda Nabila sebagai biduan yang sering disawer SYL.

Dalam dupliknya, kuasa hukum SYL menegaskan, bahwa pernyataan jaksa telah merendahkan martabat Nayunda selaku saksi dalam kasus dugaan pemerasan pejabat eselon Kementan.

"Mengenai pernyataan Jaksa Penuntut Umum (KPK) tentang biduan, hal itu terlalu personal dan tendensius," kata Kuasa Hukum SYL ketika membacakan duplik di ruang sidang Pengadilan Tipikor, Selasa (9/7/2024).

Kuasa hukum SYL menjelaskan, kala itu dalam sebuah acara Kementan, Nayunda hadir sebagai penyanyi profesional yang dibayar secara resmi.

"Seharusnya jaksa penuntut umum menghargai profesi saksi Nayunda yang adalah penyanyi profesional yang diberi pembayaran berdasarkan jerih payah penyanyi profesional yang diundang untuk tampil dalam acara Kementan," katanya. 

Menurut kuasa hukum SYL, Jaksa Penuntut KPK tidak bisa membuktikan bahwa pembayaran honor Nayunda ketika bernyanyi berasal dari uang dugaan korupsi di Kementan.

"Hal itu juga tidak bisa dibuktikan oleh Jaksa Penuntut Umum bahwa aliran dana pembayaran tersebut berasal dari hasil tidak sah. Jaksa Penuntut Umum terkesan mengabaikan pada fakta persidangan sesungguhnya," ucapnya.

Sebelumnya, Jaksa Penuntut KPK menyindir  Syahrul Yasin Limpo (SYL) dengan sejumlah pantun. Sebab, eks Mentan itu membantah melakukan kasus korupsi di Kementan dan mengaku dirinya seorang pahlawan.

Salah satu pantun yang paling menarik perhatian adalah bahwa SYL yang suka nyawer biduan yaitu Nayunda Nabila dari uang korupsi Kementan.

Hal ini disampaikan Jaksa Meyer Simanjuntak menjawab (replik) nota pembelaan (pleidoi) eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) terdakwa dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan pemerasan pejabat eselon Kementan, di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2024).

"Jalan jalan ke kota Balikpapan.

"Jangan lupa selfie di Bandara Sepinggan. Janganlah mengaku pahlawan. Jikalau engkau masih suka biduan," sebut Meyer. (hmd/dpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral