- tim tvOne
Tiga Kapolda Jadi Sorotan Publik karena Kasus Mengerikan Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Belakangan ini tiga Kapolda menjadi sorotan publik. Hal ini tak lain karena terjadinya kasus mengerikan di wilayah hukumnya.
Di antaranya, Kapolda Sumut, Kapolda Jabar hingga Kapolda Sumbar.
Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono disorot sebagian publik tak lain karena misteri kasus tewasnya Afif Maulana, yang merupakan bocah 13 tahun di Jembatan Kuranji, Kota Padang, pada Ahad siang, 9 Juni 2024.
Di mana diketahui, Afif tewas diduga dianiaya polisi dan jasadnya alami luka lebam di pinggang, punggung, pergelangan tangan, dan siku, serta luka parah lainnya.
Kasus ini pertama kali diungkap oleh LBH Padang, dan kabarnya Afif merupakan satu dari belasan orang yang tengah melakukan konvoi pada Ahad dini hari.
Rombongan tersebut diamankan Tim Samapta Bhayangkara atau Sabhara Polda Sumbar kala melewati Jembatan Kuranji.
Nama Afif disebut tidak ada dalam penangkapan hingga kemudian ditemukan meninggal tersebut.
Kemudian yang kedua, Kapolda yang menjadi sorotan publik, yakni Kapolda Jabar.
Hal ini tak lain karena kasus pembunuhan Eky dan Vina di Cirebon, yang kembali viral setelah dijadikan film layar lebar.
Bahkan, karena adanya salah tangkap pelaku pembunuhan, Pegi Setiawan oleh pihak Polda Jabar, pada 21 Mei 2024.
Kala itu, Pegi dituding sebagai satu dari tiga buronan kasus pembunuhan Vina dan Eky pada 2016 silam.
Dua buronan lainnya adalah Dani dan Andi. Akan tetapi, setelah penangkapan Pegi, polisi menyatakan buronan kasus ini hanya satu.
Ironisnya, dalam sidang Praperadilan, Pegi Setiawan dinyatakan bebas oleh Hakim Eman Sulaeman, dan sampai saat ini, Polda Jabar didesak publik, untuk mengungkap siapa sebenarnya pembunuh Vina.
Selanjutnya, Kapolda ketiga yang jadi sorotan sebagian publik, yakni Kapolda Sumut, Komisaris Jenderal Agung Setya Imam.
Hal ini karena kasus rumah wartawan Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo hangus terbakar pada Kamis dinihari, 27 Juni 2024 pukul 03.15 WIB.
Ironisnya, Empat orang penghuni rumah termasuk Rico, tewas. Tiga korban lainnya yaitu istri Rico; Elparida Ginting, anaknya Sudi Infesti Macyel Pasaribu dan satu cucunya, Loin Situngkir, usia 3 tahun.
Hasil temuan Komite Keselamatan Jurnalis menyatakan pembakaran rumah Rico terjadi setelah dia menulis aktivitas perjudian yang melibatkan prajurit TNI di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut).
Sementara ini Polda Sumut telah menetapkan tiga tersangka selaku dalang dan eksekutor pembakaran rumah Rico.
Eksekutor adalah Yunus Syahputra Tarigan alias Selawang dan Rudi Apri Sembiring.
Keduanya mengakui telah menyiram rumah Rico dengan bensin yang kemudian mengakibatkan kebakaran. (aag)