- Istimewa
Cerita DJ Mimo Diundang Manggung ke Meksiko
Jakarta, tvOnenews.com - Pandemi Covid-19 melanda Indonesia beberapa tahun lalu telah mengubah perjalanan hidup Maya Nalurita.
Setelah menjalani profesi sebagai marketing di beberapa perusahaan swasta, Maya banting setir dan sukses menjadi disk jockey (DJ) dengan nama beken DJ Mimo.
Meskipun baru 2,5 tahun menggeluti dunia disk jockey di sebuah platform live streaming, DJ Mimo telah beberapa kali tampil di manca negara seperti di Hongkong, Kamboja, dan Macau.
Terbaru, dia diundang untuk perform MEEM Festival dan Black Out event Vol.2 di Meksiko tahun depan.
“Ini semacam acara Tomorrowland tapi versi kecilnya. Saya merasa bangga dapat kesempatan diundang di Meksiko. Dari seluruh DJ di platform live streaming hanya saya yang diundang,” ujar DJ Mimo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (13/7/2024).
Lulusan S2 Komunikasi di sebuah perguruan tinggi swasta ini mengisahkan dia pernah bekerja sebagai marketing di Kalbe Farma, anak perusahaan Kompas Gramedia, dan Indofood.
Terakhir, dia sudah menandatangani kontrak dengan perusahan Jepang, namun batal karena pandemi.
Karena jobless, Maya membuat konten mengobrol dan sesekali menyanyi di aplikasi live streaming Bigo.
Meskipun sudah menjadi brand ambassador di aplikasi tersebut, Maya merasa tidak berkembang dan tidak mungkin memperoleh pendapatan besar.
Selanjutnya, Maya belajar DJ untuk membuat konten live streaming di aplikasi lain.
Tapi oleh gurunya, Maya diterjunkan langsung ke sebuah club di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta.
Tak lama, Maya lebih memilih membuat konten live streaming dengan nama DJ Mimo.
“Mimo itu singkatan dari Minnie Mouse, karakter kartun dari Disney. Dari SMA, saya sudah suka Mickey Mouse dan Minnie Mouse. Awalnya mau pakai nama sendiri, DJ Maya, tapi terasa kurang menarik,” ungkap wanita kelahiran Jakarta, 23 Oktober 1988 ini.
Karena mengusung genre musik Trance & Techno, DJ Mimo mengaku viewer-nya lebih banyak berasal dari luar negeri seperti Amerika, Kanada, Jepang, Korea, dan lain-lain.
Seiring berjalannya waktu, DJ Mimo belajar membuat dan me-remix lagu.
Penampilan DJ Mimo menarik sebuah event organizer yang mengundangnya tampil di Meksiko pada 17 Mei 2025 dan 24 Mei 2025.
Untuk momen spesial itu, ia berencana membuat original song yang akan dirilis di Meksiko.
DJ Mimo sendiri sudah memiliki dua original song berjudul LIGHT dan DREAMS.
Maya mengaku menikmati kehidupan sebagai DJ meskipun mengubah pola hidup.
Sore hari, dia harus tidur dan bangun jam 22.00.
Setelah berdandan, jam 12 malam DJ Mimo live streaming hingga jam 6 pagi.
Pihak manajemen menargetkan DJ Mimo harus tampil 22 hari 120 jam setiap bulannya, karena itu, dia membuat studio di rumahnya.
Dia juga bersyukur karena sebagai single mom, kedua anak kembarnya memahami pekerjaannya.
“Jadi aku ini super wonder woman. Pagi sebelum mereka berangkat sekolah, saya menyiapkan segala kebutuhannya. Setelah mereka berangkat, aku tidur. Saat mereka pulang, aku sudah bangun dan ngobrol bersama mereka,” ungkap DJ wanita nomor 23 se-Indonesia.
Anak bungsu dari tiga bersaudara ini memang sudah terbiasa hidup mandiri.
Saat berumur 22 tahun, kedua orang tuanya meninggal dunia dalam selang waktu tak lama.
Sewaktu masih SMP dan SMA, dia belajar modelling di John Casablanka Modelling School di kawasan Melawai, Jakarta Selatan.
Maya sempat terpilih menjadi 50 besar pemilihan model cover Majalah Kawanku.
Bakat menyanyi DJ Mimo sudah terasah sejak kecil oleh almarhum ayahnya, seorang pemain piano.
Karena itu, saat belajar DJ, Maya berhasil lulus cepat hanya dengan empat kali pertemuan.
“Jadi DJ harus ada bakat. Kita harus menyesuaikan tempo-nya, bagaimana masuk dari lagu satu ke lagu dua secara smooth tanpa orang sadari,” ujar DJ Mimo.
DJ Mimo mengaku, pendapatannya dari live streaming lebih besar dari kerja kantoran.
Setiap tampil live streaming, pendapatannya bisa mencapai Rp5-10 juta. Satu bulan bisa Rp100 juta.
“Tapi ada pengorbanan dan kerja keras. Hidupku sudah terbalik, pagi jadi malam, malam jadi pagi,” tutur DJ Mimo.(lkf)