- tim tvOne
Soal Gajah vs Semut! Golkar Ungkit Edy Rahmayadi Siap Lawan Menantu Malaikat: Berarti Dia Raksasa
Jakarta, tvOnenew.com - Pilgub Sumut kian memanas, apalagi saat ini PDIP melontarkan bahwa di Pilgub Sumut bagaikan semut lawan gajah. Hal itu langsung diungkapkan Ketua PDIP Djarot Syaiful Hidayat kepada awak media.
Sontak, hal itu langsung dipatahkan Ketua DPP Partai Golkar, Lamhot Sinaga dengan analogi Eks Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
"Kurang tepatlah, karena yang incumbent adalah Edy Rahmayadi dan juga latar belakang militernya masa diibaratkan dengan semut," ujar Ketua DPP Partai Golkar, Lamhot Sinaga, kepada wartawan, Kamis (11/7/2024).
Kemudian, Lamhot mengungkit pernyataan Edy Rahmayadi yang siap melawan mantu malaikat di Pilgub Sumut. Sehingga, menurutnya, tak tepat Edy digambarkan sebagai semut yang melawan gajah.
"Edy Rahmayadi sendiri juga sudah pernah menyampaikan bahwa mantu malaikat akan dilawan, itu berarti beliau adalah raksasa politik. Jadi tidak pas kalau Edy Rahmayadi dianalogikan semut, masa semut berani lawan malaikat," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, Djarot mengibaratkan Pilgub Sumatera Utara bagaikan semut dan gajah. Ia menyebut semut menang melawan gajah.
"Kita akan berusaha untuk tetap membangun koalisi, membangun kerja sama dengan rakyat di bawah. Kita akan bentuk koalisi sendiri. Biarkan semut melawan gajah. Saya teringat waktu kecil itu ada permainan apa suit ya, gajah itu kan jempol katanya, semut itu apa? Kelingking. Semut sama gajah, kelingking sama gajah menang mana? Menang semut. Menang kelingking," ujar Djarot kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/7).
Ketika ditanyai sosok semut yang dipertimbangkan PDIP untuk maju di Pilgub Sumatera Utara, Djarot menyodorkan beberapa nama. Dikatakan ada nama Mantan Gubenur Sumatera Utara Edy Rahmayadi hingga mantan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.
"Suara semut yang kita itu kemudian disalurkan masyarakat yang disalurkan melalui PDI Perjuangan ada beberapa, ada Pak Edy Rahmayadi masuk di situ, ada Nikson Nababan masih di situ, kita juga punya banyak stok, ada akademisi, tokoh," pungkas Djarot. (aag)