- YouTube Dedy Mulyadi
Terungkap Ternyata Aep Ada di Bandung dan Sering Dijemput ke Polda Jabar, Sang Ayah sampai Khawatir Anaknya Kerap Curhat Begini
Jakarta, tvOnenews.com - Terungkap ternyata saksi kasus pembunuhan Vina, Aep ada di Bandung dan sering dijemput ke Polda Jabar. Ayahnya bilang sempat khawatir karena anaknya sempat mengeluh.
Ayah Aep akhirnya muncul di media dan mengungkapkan keberadaan anaknya yang kini menjadi perhatian karena bersaksi dalam kasus Vina.
Kesaksian Aep bahkan menyebabkan 8 terpidana dan 1 tersangka yakni Pegi Setiawan dijebloskan ke penjara.
Beruntung, Pegi Setiawan akhirnya bebas setelah status tersangka kasus Vina dirinya dinilai tidak sah oleh hakim sidang praperadilan.
Namun, setelah bebasnya Pegi Setiawan sebagai tersangka kasus Vina, kini kesaksian Aep dipertanyakan.
Meski demikian, Aep tidak kunjung muncul ke publik membuat masyarakat bertanya-tanya.
Sang ayah mengaku merasa khawatir dengan keadaan sang anak yang kini menjadi pembicaraan publik itu.
"Hati (saya) was-was, jangankan manusia, binatang aja punya rasa itu pada anaknya apalagi manusia," kata sang ayah, diwawancarai di channel YouTube Dedy Mulyadi, dikutip Minggu (14/7/2024).
Aep, kata dia, tidak pernah banyak bercerita tentang kasus Vina ataupun masalah yang sedang menimpanya.
Akan tetapi, sang anak pernah mengeluh kepadanya dan mengatakan sedang pusing.
"Sekarang dia jarang bicara, hanya bilang duh pusing, pusing," kata ayah Aep.
Selain itu, ia juga bercerita bahwa anaknya itu sekarang tinggal di dalam rumah kos di Bandung.
Namun, ayah Aep tidak mengetahui siapa yang membayar uang rumah kos itu karena sepengetahuannya anaknya tersebut tidak bekerja.
Pria saksi kasus kematian Vina itu juga sering dijemput oleh orang dari Polda Jabar.
Meski demikian, sang ayah tidak mengetahui apa yang dilakukan anaknya itu dengan sering mengunjungi Polda Jabar.
"Ke Polda dijemput aja, di Polda aja," kata sang ayah saat dikonfirmasi keberadaan Aep oleh Dedy Mulyadi.
Saat ditanya siapa yang menjemput Aep, sang ayah pun mengatakan dirinya tidak mengetahuinya.
"Nggak tahu, saya kurang pahamlah," kata dia lagi. (iwh)