- tim tvone - tim tvone
Bripka Septinus Arui Selamatkan Sekolah Nyaris Tutup, Otokritik saat Citra Polri yang Tergerus Oknum Anggota Nakal
Surabaya, tvOnenews.com - Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, citra korps Bhayangkara sempat tercoreng oleh perilaku buruk para oknum anggotanya yang telah mencoreng nama baik kepolisian. Tak hanya dilakukan oleh anggota polisi berpangkat rendah, namun para pejabat tinggi Polri yang seharusnya memberikan contoh dan teladan baik bagi anggota kepolisian dan masyarakat, justru menjadi pelanggar hukum, seperti yang santer menjadi pemberitaan media beberapa waktu lalu, yakni kasus Irjen Pol Ferdy Sambo, dan kasus Irjen Pol Teddy Minahasa.
Perilaku negatif para anggota Polri ini, cenderung menggerus citra Korps Bhayangkara, khususnya di tengah era digital saat ini. Media sosial yang menjadi kebutuhan masyarakat, dan tak sedikit para netizen memberikan stigma negatif terhadap Polri, atas ulah segelintir orang tersebut, tanpa lagi melihat bahwa masih banyak sosok Polri yang masih memiliki integritas dan dedikasi tinggi dalam melayani masyarakat.
Salah satunya ditunjukkan oleh Bripka Septinus Arui, sayangnya sosok teladan yang tulus mengabdikan dirinya untuk masyarakat ini, tak pernah tersorot lensa media, karena tak jarang justru mereka berada di daerah pedalaman.
Bripka Septinus Arui, adalah angota Bhabinkamtibmas Polsek Saukorem Kampung Warsnembri, Polres Manokwari, Papua Barat. Dirinya rela mengabdikan dirinya untuk menjadi pengajar di SD Inpres 102 Kampung Warsnembri, yang nyaris ditinggal para guru didiknya pindah ke Manokwari.
Keputusan Bipka Septinus untuk mengabdikan dirinya sebaga tenaga pendidik ini, karena melihat kondisi anak-anak di kampung tersebut, yang tak lagi bersekolah, karena SD yang biasa digunakan oleh para siswa ini nyaris tutup setelah ditinggal para gurunya. Terlebih kampung Warsnembri ini, merupakan daerah terpencil di Papua Barat yang masih minim tersentuh oleh pembangunan.
“Anak-anak Papua kok bisa seperti ini, saya takutkan kalau tidak ada pendidikan mereka mau jadi apa, maka disitu saya sayang sama mereka, saya mau mereka berpendidikan dan bisa meraih cita-citanya,” terang Bripka Septinus.
Bagi Bripka Septinus, pendidikan sangatlah penting. Selain sebagai upaya untuk meningkatkan sumberdaya manusia, melalui pendidikan yang jarang sekali dinikmati oleh masyarakat pedalaman akibat minimnya sarana dan prasarana, anak-anak pedalaman dapat mewujudkan citanya-citanya, sekaligus untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan.