Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mendatangi kantor staf presiden (KSP) Republik Indonesia di Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat..
Sumber :
  • Istimewa

Buntut Kasus Pembakaran Rumah Wartawan di Sumut, Komite Keselamatan Jurnalis Mengadu ke Kantor Staf Presiden

Rabu, 17 Juli 2024 - 20:06 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mendatangi kantor staf presiden (KSP) Republik Indonesia di Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu (17/7/2024).

Tujuan kedatangannya ini untuk meminta perhatian dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) terkait kasus pembakaran rumah wartawan Tribrata TV di Karo, Sumatera Utara, yakni Rico Sampurna Pasaribu. Rico dan tiga anggota keluarganya tewas dalam peristiwa itu. 

"Kami tadi membawa kasus terbunuhnya wartawan di Sumatera Utara Rico Sempurna yang tewas bersama tiga anggota keluarga yang lain," tegas Perwakilan dari KKJ, Bayu Wardhana yang juga merupakan sekretaris AJI.

Bayu berharap agar dari pihak istana turut mengawal penyelidikan kasus pembakaran ini dengan baik dan benar.

"Kami membawa kasus ini ke KSP karena kami ingin KSP mengawal proses penyidikan ini dengan dengan baik, karena kami merasa ada indikasi mungkin kasusnya bisa masuk angin ini kalau tidak dikawal oleh dari Jakarta. Kira-kira itu hasil kami bertemu dengan tim dari Deputi 4 dan Deputi 5 ya," jelas Bayu.



KKJ berharap agar kasus ini tidak 'masuk angin'.

Menurut dia, kasus ini akan terlantar begitu saja jika tidak dikawal langsung oleh pihak istana dari Jakarta.

"Masuk anginnya begini. Jadi almarhum Rico Sempurna ini kan beberapa di akhir Juni itu dia menulis tentang praktek judi yang dia sebut langsung bahwa itu dibekingin oleh anggota TNI yang ada di dekat situ, dan kemudian indikasinya dari investigasi tim KKJ di Sumatera Utara itu terbunuhnya ini ada kaitannya dengan berita itu," terang Bayu.

"Nah tetapi sampai sekarang sudah tidak pernah dipanggil ini anggota TNI ini, ya tidak pernah di proses penyidikan itu tidak pernah diarahkan ke sana," sambungnya.

Bahkan, berdasarkan kajian dari pihaknya, Pangdam dan Panglima secara prematur mengatakan kasus ini tidak ada hubungannya dengan prajurit TNI.

"Padahal kan proses penyelidikannya masih berjalan itu kira-kira yang sebenarnya kami merasa ini perlu dikawal," ujar dia.

Bayu juga membeberkan pihaknya memiliki cukup bukti soal keterkaitan pembakaran rumah Rico, berita soal judi yang ditulis Rico dengan prajurit TNI.

Dia menyebut, bukti-bukti tersebut telah disampaikan tadi kepada Deputi 4 dan 5 Kantor Staf Presiden.

"Iya ada indikasi kuat ke sana ya (ada keterkaitan). Jadi memang ketika setelah kejadian terbakar itu kami menurunkan tim ya KKJ Sumatera Utara turun kesana dan mewawancarai beberapa saksi dan melihat beberapa bukti, itu memang sebelum (kejadian)," jelas Bayu. 

Namun demikian, menurut Bayu, itu bukanlah bukti yang kuat untuk menyimpulkan bahwa ada keterkaitan dengan prajurit TNI.

Akan tetapi, Bayu tetap optimis dengan sejumlah bukti yang pihaknya miliki.

"Jadi tidak bukti kuat ya, tetapi lebih pada sebelum kejadian, itu si anggota TNI ini sudah berulang kali meminta untuk berita itu diturunkan, berita soal, dan berita itu masih ada ya teman-teman bisa cek di tribata tv tanggal 22 Juni itu masih ada," tutur Bayu.

"Iya tadi sebagian laporan dari tim KKJ Sumut kami sampaikan ke KSP," lanjutnya.(rpi/lkf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
43:11
04:17
01:49
02:45
04:20
Viral