- Antara
Presiden Meksiko Minta Donald Trump untuk Desak Perbatasan Dibuka
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador akan mengirim surat kepada mantan presiden Donald Trump yang menjelaskan perlunya membuka perbatasan dan bahwa para migran tidak bertanggung jawab atas perdagangan narkoba di AS.
“Saya akan mengirimkan surat kepada teman saya Donald Trump karena menurut saya dia tidak mendapat informasi yang cukup tentang masalah imigrasi dan pentingnya menjaga integrasi ekonomi antara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada,” kata Lopez Obrador mengutip Antara pada Sabtu (20/7/2024).
Meskipun Lopez Obrador telah mendukung Trump selama bertahun-tahun, tetapi sikap kandidat presiden AS yang anti-imigran dan kebijakan ekonomi proteksionis tersebut telah memicu perselisihan dalam hubungan bilateral antara negara-negara tetangga di Amerika Utara.
Dengan lebih dari 1.250 mil perbatasan bersama, janji-janji kampanye Trump menimbulkan risiko bagi Meksiko baik dari segi imigrasi maupun ekonomi yang mendorong Lopez Obrador menghubungi Trump beberapa bulan sebelum pemilu.
Trump dituduh mengubah perbatasan AS-Meksiko menjadi senjata politik selama masa kampanye dan memperkuat sikap anti-imigrasinya.
Trump juga berjanji akan menutup perbatasan dan memberlakukan program deportasi terbesar dalam sejarah AS jika terpilih kembali.
“Dalam kasus migrasi, saya akan menunjukkan kepadanya bahwa para migran tidak membawa narkoba ke Amerika yang merupakan kebohongan keji bahwa para migran pergi ke Amerika untuk bekerja dengan jujur, dan bahwa (Amerika Serikat) dibentuk dan menjadi kekuatan berkat para migran,” ucap Lopez Obrador.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump sering menggunakan tindakan koersif untuk menahan arus migrasi di wilayah Meksiko.
Ancaman penerapan tarif terhadap barang-barang Meksiko dan tekanan ekonomi lainnya mengakibatkan pemerintah Meksiko tunduk pada kebijakan AS yang memberi wewenang untuk mendorong migran ke Meksiko.
Selain itu, Trump telah berjanji untuk menahan produksi di dalam perbatasan AS yang berpotensi merugikan ekspor Meksiko.
Hasilnya, Meksiko meningkat sebagai mitra dagang utama AS dalam beberapa tahun terakhir, menghasilkan ekspor lebih dari 475 miliar dolar AS (Rp7.701 triliun) sejak awal 2024 dan surplus perdagangan menguntungkan Meksiko.
Kebijakan ekonomi yang ketat dan protektif yang didorong oleh Trump dapat menghambat rencana integrasi ekonomi yang dipertahankan oleh pemerintahan Biden dan perjanjian perdagangan Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA).
“Penutupan perbatasan tidak akan bertahan selama sebulan, begitu pula produsen, pabrikan, investor, atau pekerja AS,” ucapnya.(ant/ree)