- Istimewa
Staf Khusus Presiden: Peningkatan Literasi Baca Tulis Penting Bagi Masyarakat Papua
Jakarta, tvOnenews.com - Kitong Bisa Foundation (KBF) Indonesia bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero) menyelenggarakan Kegiatan Pelatihan Literasi Baca Tulis di Papua.
Pelatihan literasi untuk Tim Pengajar ini, secara resmi dibuka Pada Selasa, 9 Juli 2024, secara daring.
Acara pembukaan ini dihadiri oleh beberapa Stakeholder ataupun Mitra yang terlibat dan mendukung kegiatan ini, antara lain, Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, dan Manager CSR PT Pertamina (Persero), Dian Hapsari.
Kemudian, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua, Dr. Junus Simangunsong, Staff PAUD Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Sugi Rahayu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Merauke, Yuliastri Karim, serta Dosen PGSD FKIP Universitas Musamus, Yonarlianto Tembang, beserta mahasiswa Universitas Musamus.
Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah terluar, Kakak Billy Mambrasar, menyatakan tingkat buta huruf di daerah-daerah terluar Indonesia masih sangat tinggi.
Oleh karenannya, peningkatan literasi baca-tulis ini sangat penting bagi masyarakat, khususnya di Tanah Papua, dan memberi apresiasi kepada KBF Indonesia dan Pertamina yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
“Peningkatan literasi ini penting karena merupakan skil pertama dari seorang manusia dalam mengabsorpsi skil-skil yang lain di kemudian hari. Sementara kalau kita melihat tingkat buta huruf di provinsi-provinsi terluar Indonesia masih sangat tinggi," ujar Billy Mambrasar yang juga merupakan Duta Pembangunan Keberlanjutan Nasional (SDGs) dalam keterangannya, Sabtu (20/7/2024).
KBF Indonesia hadir dengan Pertamina juga siap menciptakan inovasi-inovasi untuk mengurangi tingkat buta huruf di Papua.
"Saya berharap program ini bisa berjalan lancar dan program yang sedang dijalankan ini menjadi inisiasi Starting up untuk program-program selanjutnya”, jelasnya.
Sebagai Pendukung utama kegiatan ini, PT Pertamina (Persero) melalui Manager CSR, Ibu Dian Hapsari menyampaikan kegiatan ini disambut baik oleh Pertamina karena sebagai BUMN yang juga beroperasi di wilayah Timur Indonesia.
Menurutnya, meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia Timur menjadi salah satu bentuk Tanggung Jawab Pertamina dalam melaksanakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Pertamina sendiri mempunyai 4 program tanggung jawab sosial dan lingkungan, yaitu Pertamina Cerdas, Pertamina Hijau, Pertamina Sehat dan Pertamina Berdikari.
"Kegiatan ini adalah salah satunya dari Pertamina cerdas di bidang Pendidikan. Kami ingin berkontribusi dalam upaya, anak-anak ini merupakan investasi, anak-anak ini adalah calon pemimpin bangsa, sehingga tentunya Pertamina ingin turut serta berperan dalam mendidik dan membangun karakter anak-anak yang akan kita bina, karena apabila pendidikan tidak dibarengi dengan pendidikan karakter, tentunya anak-anak ini tidak bisa menjadi calon pemimpin yang baik," jelas Dian.
Sementara, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua, Bapak Dr. Junus Simangunsong menyebutkan, semua anak-anak khususnya di Tanah Papua memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan yang berkualitas, dan melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat baca untuk anak-anak di Papua.
“Terima kasih untuk KBF Indonesia dan CSR Pertamina yang sudah mendukung kegiatan ini, mari kita bekerjasama, maju bersama untuk meningkatkan literasi, khususnya yang ada di Tanah Papua," kata Junus.
Selain itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Merauke, Ibu Yuliastri Karim menitipkan pesan bahwa dalam mendidik anak-anak yang paling penting dan utama adalah tidak boleh mengandung unsur kekerasan.
“Kami hanya ingin menyampaikan bahwa didalam proses pengajaran nantinya tidak boleh mengandung unsur kekerasan, baik itu fisik maupun psikologis. Karena dapat memberikan dampak negatif bagi tumbuh kembang anak, pendekatan yang bisa dilakukan adalah pendekatan yang humanis, khususnya OAP,” ungkap Yuliastri.
Di tempat yang sama, Direktur Operasional KBF Indonesia, Donatus K. Marut mengatakan keterbatasan baca-tulis yang dimiliki oleh masyarakat di Papua bisa menjadi faktor yang sangat kritis bagi masyarakat Papua di masa akan datang.
Untuk itu masalah ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik dan juga aktivis pendidikan.
“Meskipun bukan faktor penentu, tapi menjadi faktor yang sangat kritis bagi pengembangan masyarakat papua secara keseluruhan di masa akan datang. Kegiatan ini dilaksanakan atas dukungan dari CSR PT Pertamina, kami sangat berterima kasih kepada CSR Pertamina," tutur Don.
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Literasi Baca-Tulis di Tanah Papua ini dilaksanakan selama 8 hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 10-18 Juli 2024 secara hybrid (luring dan daring) di Pusat Belajar KBF Jayapura dan Merauke.
Namun, acara pelatihan ini secara keseluruhan diikuti oleh tim pengajar Pusat Belajar KBF Indonesia di daerah Tanah Papua lainnya.
Kegiatan ini bertujuan memberikan keterampilan dan pengetahuan terkait teknik-teknik mengajar baca-tulis yang lebih efektif dan disiplin berkarakter untuk tim pengajar, selain itu juga menyamakan persepsi tentang program dan strategi pelaksanaannya agar program literasi dapat berjalan dengan lancar.
Kegiatan ini harapannya akan memotivasi tidak hanya orang tua dari anak-anak didik, tetapi juga masyarakat kampung di sekitar Pusat Belajar KBF Indonesia berada.(lkf)