Seutas tali yang diduga menyebabkan tewasnya Sumaryanto di lapas klas I Palembang pada Kamis 18 Juli 2024..
Sumber :
  • Antara

Narapidana di Palembang Tewas Dianiaya Dua Tahanan, Begini Motifnya...

Sabtu, 20 Juli 2024 - 22:43 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Polisi mengungkap dua orang tahanan terlibat atas kematian seorang narapidana di Lapas Klas I Mata Merah, Palembang, Sumatera Selatan pada Kamis, 18 Juli 2024.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, dua tahanan yang terlibat dalam kasus tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Dalam kasus kematian Sumaryanto kami mengungkap terdapat dua terpidana lainnya yang terlibat atas kematian tersebut," kata Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Sabtu (20/7).

Kedua tersangka tersebut, yakni AG berperan menutupi hidung korban menggunakan handuk dan mencekik leher, sedangkan tersangka lainnya, EMI, berperan memegangi kaki korban saat akan dibekap.

Kapolres menambahkan, motif tersangka melakukan aksi tersebut karena korban tidak mau diatur, sehingga membuat kedua tersangka kesal.

Sebelumnya, Kepala Lapas Klas 1 Palembang Veri Johanes mengatakan, penemuan jasad tahanan itu bermula dari laporan petugas tamping kebersihan yang melaporkan hal tersebut ke petugas blok hunian.

"Kami menerima laporan sekitar pukul 07.20 WIB dari satuan pengamanan penghuni tersebut ditemukan terletak di kamar mandi hunian sudah tak bernyawa ketika akan dilakukan pembukaan kamar," katanya.

Ia menyebutkan, setelah memastikan kondisi jasad penghuni kamar pihaknya langsung mengevakuasi jenazah. kemudian pihaknya mengamankan kamar hunian tersebut, lalu memanggil petugas kepolisian.

Menurutnya, indikasi penyebab kematian Sumaryanto ia belum dapat menyimpulkan sehingga penyebab kematiannya masih janggal.

Diketahui korban bernama Sumaryanto, tahanan kasus pembunuhan anak SMP serta mengambil sepeda motor korban di Musi Rawas yang ditangkap Polres Musi Rawas pada tahun 2022 lalu.

Dokter Forensik Polda Sumsel Indra Nasution yang mengecek kondisi tahanan yang meninggal di lapas klas I mata merah Palembang, Sumatera Selatan.

"Dari tahanan tewas yang kami terima hari ini, kami jumpai bekas jeratan jeratan tali di leher dan kaki. Namun untuk bagian kepala dan tangan tidak kami temukan kekerasan," kata Dokter Forensik Polda Sumsel Indra Nasution.

Menurutnya, pihaknya belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan melakukan bunuh diri meski ditemukan adanya tanda bunuh diri pada korban seperti adanya sperma yang keluar dan juga cairan dari lambung.

"Masih kami dalami, belum tau saya apakah bunuh diri karena tanda - tanda bunuh diri memang ada tapi belum bisa disimpulkan," ucapnya. (ant/dpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral