- Tangkapan layar
Saksi Dede Berani Bicara Jujur ke Publik, Terang-terangan Akui Diperintah Beri Kesaksian Palsu oleh Iptu Rudiana dan Aep
Jakarta, tvOnenews.com - Saksi Dede dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon akhirnya berani bicara jujur ke publik.
Secara terang-terangan dia mengakui bahwa dia diperintah untuk memberikan kesaksian palsu oleh Iptu Rudiana dan Aep yang merupakan saksi lainnya.
Hal ini diungkapkannya secara blak-blakan di tayangan YouTube Dedi Mulyadi berjudul Dede Temui KDM - Akui Kesaksian di BAP yang Melahirkan Delapan Terpidana Palsu pada Sabtu (21/7/2024).
Sebelum mengakui hal itu, Dede menceritakan awal mula dia bertemu Aep. Ternyata mereka pernah bekerja di tempat yang sama, yakni tempat steam.
Namun, Dede hanya bekerja selama kurang lebih 3 minggu di sana.
Aep saksi kasus pembunuhan Vina Cirebon. Dok: Istimewa
Selama bekerja di sana, dia mengetahui Aep pernah bermasalah dengan anak-anak yang nongkrong di depan SMP yang letaknya dekat dengan tempat steam.
Meskipun kala itu dia sedang tidak masuk kerja, Dede tahu Aep dipukuli mereka lantaran dia dan salah satu anak punk bernama Aceng pernah membawa perempuan yang bukan muhrimnya.
Tak hanya “masalah” itu, Dede juga tahu jika Aep masuk dalam pusaran kasus pembunuhan Vina Cirebon. Karena Aep, Dede pun masuk ke dalam pusaran tersebut.
“(Tahu ada pembunuhan) Dua hari setelah kejadian. Dengar-dengar ada kecelakaan. Yang ngajak saya jadi saksi Aep. (Diajak jadi saksi) sesudah penangkapan. Kurang lebih dua sampai tiga hari penangkapan jadi saksi,” kata Dede.
Dede pun menceritakan kronologinya.
“Awalnya malam-malam Aep telepon, ‘De antar ke Polres’. Posisi saya di rumah,” terang dia.
Iptu Rudiana. Dok: Istimewa
Ketika Dede bertanya untuk apa Aep ke Polres, Aep menjawab untuk menjadi saksi lantaran anaknya Rudiana meninggal. Dede yang tidak tahu apa-apa pun diminta untuk ikut-ikut saja.
Awalnya Dede mau mengantar Aep ke Polres karena khawatir Aep tidak tahu jalan di Cirebon lantaran teman kerjanya itu merupakan perantau.
“Aep bilang, ‘Udah entar ikutin aja’,” katanya.
Dede menduga Aep dan Rudiana sudah saling bicara satu sama lain. Ini membuat Dede bingung.
“Reaksi diminta jadi saksi bingung. Saya ingin enggak mau jadi saksi cuma saya sudah di dalam (Polres). Saya bingung, saya takut, saya enggak ngerti hukum,” ujar Dede.
“Sebelum masuk (Polres) dibilang dulu, ‘Kamu bilang lagi nongkrong di warung ada gerombolan anak-anak bawa bambu lempar batu’. Aep dan Rudiana yang ngasih tahu saya,” sambung dia.
Dede menyadari jika perbuatannya salah. Dia mengaku tidak tenang selama ini.
“Dari pas viral ingin berkata jujur. Saya keluar sendirian bisa apa. Sebenarnya saya merasa berdosa. Masuk ruangan terus di BAP. Terus ditanya kamu di warung? Iya. Sesuai skenario BAP. Di BAP satu jam setengah,” terangnya.
Dede mengatakan dia bukan orang yang diberi upah setelah membuat BAP ini.
“Saya tanya Aep kenapa gini. Udah biarin aja katanya. Aep pernah bilang ke saya, ‘Saya kesal sama orang-orang itu karena pernah mukulin saya’,” pungkas dia. (nsi)