- ANTARA
Ada Alarm Bahaya di Bali, BNN Curigai Laboratorium Narkoba Rahasia Picu Peredaran Gelap Barang Haram Tingkat Dunia
Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Badan Narkoba Nasional (BNN) Komisaris Jenderal (Komjen) Marthinus Hukom menyebut ada alarm bahaya di Bali.
Dia mengatakan pengungkapan kasus laboratorium narkoba rahasia di Bali merupakan peringatan bahwa Pulau Dewata itu menjadi sasaran peredaran gelap narkotika tingkat dunia.
Marthinus menyatakan hal itu penting dan mendesak, mengingat sudah ada dua kasus laboratorium narkoba yang dikendalikan WNA di Bali dalam setengah tahun 2024.
Pertama, kasus laboratorium narkoba yang diungkap Bareskrim Polri di kawasan Tibubeneng, Kabupaten Badung, Bali yang dikendalikan oleh WNA Rusia dan Ukraina.
Kedua, laboratorium narkoba rahasia di Jalan Desa Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar yang dikendalikan oleh WNA Filipina dan Yordania.
"Temuan-temuan kasus ini, tidak boleh kita anggap sebagai gejala biasa, tetapi ini adalah alarm atau peringatan bahaya bahwa Bali dan bisa jadi wilayah Indonesia lainnya merupakan sasaran tempat produksi gelap narkoba yang dianggap aman bagi jaringan narkoba internasional," kata Martinus di Bali, Selasa (23/7/2024).
Dia mengungkapkan pengungkapan laboratorium narkotika Golongan 1 Dimethyltryptamine (DMT) menunjukkan bahwa jaringan narkoba internasional, tidak saja mengirim narkoba dari luar negeri, tetapi mereka telah masuk dan menyerang dari jantung pertahanan dalam negeri, terutama di sentra pariwisata.