- Istimewa
Berani Sebut DPO Pegi, Dani dan Andi di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Hanyalah Akal-akalan Aep Belaka, Dede: Percuma Enggak akan Ketemu
Jakarta, tvOnenews.com - Saksi Dede berani sebut daftar pencarian orang (DPO) Pegi, Dani dan Andi di kasus pembunuhan Vina Cirebon hanyalah akal-akalan Aep belaka.
Hal ini Dede ungkapkan di YouTube Dedi Mulyadi berjudul Kesaksian Dede Temui KDM dengan Kesadaran Dani dan Andi Tidak Perlu Dicari yang tayang pada Sabtu (27/7/2024) lalu.
Pada tayangan itu, Dede meyakini jika Pegi, Dani dan Andi hanyalah tokoh fiktif.
Seperti diketahui kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon 2016 lalu disebut-sebut melibatkan delapan orang yang kini menjadi terpidana.
Di tahun itu disebutkan jika ada tiga DPO lagi sehingga ada 11 orang yang menjadi pelaku kasus itu. Delapan tahun kemudian atau di tahun 2024 Film Vina: Sebelum 7 Hari pun tayang dan viral.
Saksi Dede. Dok: Istimewa
Kasus ini pun kembali diperbincangkan hingga pada bulan Mei lalu polisi menangkap Pegi Setiawan dan menyebut dua DPO lainnya hanyalah fiktif.
Hari-hari berselang, status tersangka Pegi Setiawan pun dinyatakan gugur dalam sidang praperadilan. Dia disebut sebagai korban salah tangkap polisi.
Terkait hal itu, nama Aep pun menjadi sorotan lantaran disebutkan jika dia yang memberitahukan nama-nama pelaku itu kepada Iptu Rudiana.
Di sisi lain, Iptu Rudiana melaporkan delapan pelaku tersebut bukan tanpa alasan dan percaya Aep begitu saja, melainkan ada pengakuan dari terpidana Sudirman dan Jaya.
Tak hanya Aep dan Iptu Rudiana, nama Dede pun menjadi sorotan lantaran dia mengaku diperintah Aep dan Iptu Rudiana untuk memberikan kesaksian palsu.
"Percuma (Pegi, Dani dan Andi) enggak akan ketemu sampai ujung dunia. Sampai ujung pelosok pun enggak akan ketemu," kata Dede.
Dede pun meminta masyarakat untuk tidak menggunakan ilmu cocokologi yang ada di media sosial dan mencurigai orang-orang yang mirip dalam karakter DPO kasus Vina Cirebon.
"Percuma hanya buang-buang kuota, buang-buang tenaga. Lah, memang peristiwa itu enggak ada sama sekali. Mending cari uang Pak. Daripada begitu (cocoklogi) mending cari uang," sambungnya.
"Jalan cerita adanya pembunuhan dan pemerkosaan hanyalah akal-akalan Aep saja. Intinya mah keterangan saya sama Aep itu ya sudah tidak ada. Intinya sama sekali (tidak ada)," sambung dia.
Dede yakin peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan tidak pernah terjadi, melainkan hanya kecelakaan lalu lintas saja.
Bahkan, kata dia, TKP kasus Vina Cirebon yang disebut ada tiga lokasi sebenarnya hanya satu, yaitu di Jembatan Layang Talun, Kabupaten Cirebon. (nsi)