Tulisan diduga ditulis ibu dan anak sudah tewas jadi kerangka di Ngamprah, Bandung Barat.
Sumber :
  • Istimewa

Tulisan 'Rumah Dijual' Bikin Warga Tak Sadar Ibu dan Anak Sudah Tewas Jadi Kerangka di Ngamprah Bandung Barat, Death Note di Tembok Jadi Saksinya

Jumat, 2 Agustus 2024 - 08:22 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ada tulisan Rumah Dijual di depan rumah Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Immanuel (24) di Kompleks Tanimulya Indah, RT 10/RW15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. 

Warga sekitar menganggap rumah itu sudah kosong lantaran tidak ada aktivitas apapun. Dari keterangan warga sekitar, ibu dan anak itu sempat minta keterangan surat pindah pada tahun 2018.

Oleh karena itu, warga semakin tidak menaruh curiga.

Keberadaan ibu dan anak ini tidak disadari warga sekitar hingga pada akhirnya keduanya ditemukan tewas dan sudah menjadi kerangka. Mirisnya lagi, baju yang mereka pakai pun masih melekat. 

Saat ditemukan, ada tulisan kematian atau death note yang diduga mereka tulis di tembok rumah.

Ibu dan anak sudah tewas jadi kerangka di Ngamprah, Bandung Barat. Dok: Istimewa

Berikut tulisan yang diduga ditulis oleh sang ibu di tembok itu: 

"Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan? Yang dari Ciamis yang foto bersamamu itu. Dipajang di Facebook Hendra Setiawan.

Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri kesatumu yang bernama Leony Maria Theresia. Aku minta rumah ini diwakafkan untuk masjid Tanimulya.

Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan masjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10.

Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi masjid atas kematian saya".

Adapun tulisan di tembok yang diduga ditulis oleh sang anak, yakni: 

"Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah.

Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna.

Termasuk istrimu saja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya tuhan yang sempurna".

Dari tulisan tersebut, diketahui suami dan ayah dari mereka adalah Mudjoyo Tjandra.

Dia disebut meninggalkan rumah tersebut sekitar tahun 2014 atau 2015 dan melakukan kontak terakhir dengan anaknya pada November 2018 

Mudjoyo Tjandra adalah orang yang pertama kali menemukan kerangka ibu dan anak tersebut ketika hendak mengambil barang pada Senin (29/7/2024) lalu.

Terkait tulisan ini, Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengatakan pihaknya masih melakukan analisa.

Namun, kata dia, makna dari death note itu memang terkait kekecewaan pada keluarga serta kehidupan ibu dan anak tersebut.

"Isinya terkait kekecewaan, kekeluargaan dan terkait dengan kehidupan. Jadi cuma sebatas itu. Tapi kita masih menunggu hasil analisa," ujarnya di Mapolres Cimahi, Kamis (1/8/2024).

Tri mengatakan analisa dilakukan untuk memastikan apakah tulisan itu benar ditulis oleh ibu dan anak atau bukan.

Dia juga menyebut warga tidak mencium bau mayat dari rumah itu karena berbagai faktor.

Berdasarkan keterangan dari tim forensik, warga tidak mencium bau mayat karena faktor suhu cuaca dan kelembaban. (nsi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral