- istimewa
Pengakuan Mengejutkan Pemilik Daycare Meita yang Aniaya 2 Balita, Singung Tingkah Laku Korban
Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini mencuat pengakuan pemilik daycare Wensen School, sekaligus influencer parenting, Meita Irianty aniaya dua (2) balita di Depok.
Kata Meita, dirinya lakukan itu karena kesal hingga menganiaya dua balita yang dititipkan orangtua di tempat tersebut.
Hal itu lantaran, kata dia, dua anak berusia dua tahun dan sembilan bulan itu berperangai nakal dan kerap menangis.
Keterangan tersebut disampaikan Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana.
"Ada pernyataan kalau yang bersangkutan ini kesal dengan anak-anak, jadi anak yang pertama yang berusia 2 tahun menjadi yang sudah melaporkan ke kita orangtuanya itu karena dianggapnya nakal begitu ya sehingga dia kesal dan melakukan kekerasan terhadap anak itu," kata Kombes Arya, Jumat (2/8/2024).
Lanjut dia menjelaskan, korban kedua yang masih berusia 9 bulan dianiaya karena rewel dan kerap menangis.
"Sehingga dilakukan kekerasan juga terhadap anaknya itu jadi sementara alasannya masih itu," bebernya.
Arya mengatakan pihaknya memeriksa tiga guru yang pernah bekerja di Wensen School, Jumat (2/8/204).
Hasilnya, ketiga saksi tersebut mengakui Meita Irianty berada di lokasi kejadian. Mereka mengetahui kasus penganiayaan itu melalui rekaman CCTV.
"Nah kejadian CCTV-nya sendiri itu kan memang dari awal kita menerima ada tiga CCTV dengan waktu yang berbeda sehingga kita menduga ada korban-korban lain dari situ," ungkapnya.
Kombes Arya mengakui pihaknya kesulitan mendapatkan rekaman CCTV sebulan lalu saat insiden penganiayaan terjadi. Alasannya, rekaman CCTV tersebut sudah terhapus.
Sehingga, polisi masih berpegang pada alat bukti tiga CCTV yang ada saat ini.
"Saksi-saksi ini tidak ada yang melihat secara langsung dan dua diantaranya adalah guru baru yang satu adalah yang lama sehingga mereka tidak mereka hanya tahu itu dari CCTV untuk tindak kekerasan dilakukan terhadap anak," imbuh Kombes Arya.
Lanjutnya menjelaskan, Meita beraksi seorang diri saat bertindak keji melakukan kekerasan terhadap anak. Sehingga guru lain tidak mengetahui ulah keji pemilik daycare tersebut.
Selain itu, Kombes Arya Perdana mengungkapkan hingga kini baru dua orangtua korban yang melaporkan kasus tersebut.
Tetapi berdasarkan keterangan saksi, bahwa terdapat 10 anak yang dititipkan di daycare tersebut. Polisi saat ini sedang mencari identitas dari 10 anak itu.
Kata dia lagi, polisi mencari orangtua dari anak-anak yang dititipkan di daycare itu.
"Apakah pernah mengalami tindak kekerasan atau mungkin ada tanda-tanda yang dimunculkan dari anak-anak tersebut kepada orang tuanya bahwa ada tanda kekerasan yang pernah dialami oleh anak-anak tersebut," bebernya. (aag)