- Tangkapan layar - tvOne
Bantah Banyak Informasi Beredar Soal Kasus Vina, Iptu Rudiana Blak-blakan Soal Pertemuannya dengan Dede dan Aep
Jakarta, tvOnenews.com - Iptu Rudiana muncul dan membantah semua informasi yang beredar jadi desas-desus soal kasus Vina, termasuk soal pernyataan Dede.
Iptu Rudiana adalah ayah dari Eky, kekasih Vina yang ikut terbunuh pada tanggal 27 Agustus 2016 lalu.
Meski demikian, belakangan Iptu Rudiana seakan dipojokkan dengan keterangan-keterangan dari para saksi kasus Vina yang menuding dirinya mengarahkan untuk membuat kesaksian palsu.
Salah satunya, Dede, saksi kasus Vina yang mengatakan dirinya sebenarnya tak tahu apapun soal pembunuhan dan hanya diarahkan oleh Iptu Rudiana dalam memberikan kesaksiannya.
Selain itu, saksi Liga Akbar juga mengatakan dirinya diarahkan oleh Iptu Rudiana dalam memberikan kesaksian soal pembunuhan Vina, padahal tak pernah mengalaminya secara langsung.
Ada pula tuduhan dari para terpidana kasus Vina bahwa ayah Eky tersebut sempat menyiksa mereka sesaat setelah ditangkap agar mengakui perbuatannya.
Padahal, para terpidana kasus Vina mengaku mereka tidak pernah terlibat dalam kasus pembunuhan itu. Terpaksa mengakui karena disiksa habis-habisan oleh polisi, termasuk Iptu Rudiana.
Terkait hal tersebut, Iptu Rudiana akhirnya muncul untuk memberikan klarifikasi terkait semua desas-desus yang beredar tentang dirinya.
Beberapa hal pun diakuinya bahwa dirinya sempat mencari informasi tentang terduga pelaku pembunuhan Vina dan Eky.
Menurutnya, adalah hal yang wajar jika seorang ayah ingin tahu soal penyebab kematian anaknya yang tidak wajar.
"Wajar saya mungkin mencari tahu penyebab dari kematiannya. Saya bertindak sebagai orang tua untuk mencari tahu dan saya tidak menangkap ya, mencari tahu," kata Rudiana, dalam program One on One tvOne, dikutip Minggu (4/8/2024).
Saat itu, ia menegaskan bahwa tidak melakukan kekerasan apapun terhadap para terpidana kasus Vina dan hanya mengamankan mereka.
"Berempat, sama rekan-rekan saya di (unit) narkoba," kata Rudiana.
Adapun penangkapan tersebut dilakukan pada 31 Agustus 2016, sekitar empat hari setelah kematian Vina dan Eky.
Saat itu, ayah Eky tersebut datang langsung ke sekitar TKP tempat ditemukannya sang anak.
Tak jauh dari lokasi tersebut, Iptu Rudiana lalu bertanya dengan beberapa orang termasuk Aep dan Dede.
Kebetulan, Aep dan Dede mengaku melihat terjadinya pelemparan batu dan aksi kejar-kejaran, diduga dialami oleh Vina dan Eky.
Dijelaskan olehnya, pertemuan dengan Aep dan Dede terjadi sekitar 14.00 WIB. Saat itu, Aep pun mengatakan akan memberi kabar jika melihat para pelaku pelemparan batu tersebut.
"Kita tanya-tanya, ketemu mereka (Aep dan Dede), kita ngobrol-ngobrol, saya sampaikan barangkali lihat kejadian malam Minggu. Mereka membuka kalu mereka melihat adanya keributan dan pengejaran," kata dia.
Lewat dua jam atau sekitar pukul 16.00 WIB, Iptu Rudiana dihubungi Aep dan diberi kabar bahwa para pelaku itu ada di depan SMP Negeri 11 Cirebon.
Setelahnya, ia serta rekan-rekannya dari Unit Narkoba pun langsung mengamankan delapan orang di depan SMP Neger 11 Cirebon yang kini menjadi terpidana kasus Vina.
Iptu Rudiana pun mengatakan, dirinya langsung mempercayai perkataan Aep dan Dede karena memang sedang mengumpulkan informasi.
"Artinya informasi sekecil apapun saya tampung dan telusuri, dan saya belum tahu mereka (terpidana) adalah pelakunya karena saya belum menggali dari mereka," ujar dia menjelaskan.
Soal pernyataan Dede yang pernah bertemu dirinya sebelum tanggal 31 Agustus 2016, ayah Eky itu pun membantah.
Ia menegaskan baru bertemu dengan Aep dan Dede pada tanggal 31 Agustus 2016 saat keduanya sedang berada tak jauh dari TKP.
Dirinya pun menegaskan bahwa bukan mengarahkan Dede, ia justru mendapatkan informasi dari saksi tersebut.
"Itu saya katakan tidak benar, karena saya ketemu Dede itu tanggal 31 (Agustus). Justru kami dapat informasi dari D itu," kata dia lagi.
Sebelumnya, Dede mengaku pada suatu malam hanya mengantarkan Aep ke Polresta Cirebon, kemudian bertemu dengan Rudiana.
Namun, tiba-tiba Dede dipaksa menjadi saksi kasus pembunuhan Vina. Meski sempat bingung dan menolak, karena ketakutan akhirnya ia bersedia memberikan keterangan palsu. (iwh)