- tim tvOne
Reaksi Tak Terduga Ahok soal Presiden Jokowi Minta Maaf
Jakarta, tvOnenews.com - Reaksi tak terduga datang dari Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat diminta tanggapan soal Presiden Jokowi minta maaf ke rakyat indonesia jelang akhir masa jabatannya.
Ahok menilai, permintaan maaf Jokowi sebagai Presiden merupakan hal yang wajar.
"Mesti tanya ke Pak Jokowinya. Tapi saya kira wajar," kata Ahok.
Bahkan dia katakan, setiap kepala pemerintah akan menyampaikan permintaan maaf di akhir masa jabatan. Sebab itu, menurutnya, permintaan maaf dari Jokowi merupakan hal yang wajar dilakukan.
"Saya juga mengakhiri jabatan saya juga mohon maaf, saya keluar tahanan juga minta maaf ke Polisi, mungkin ada khilaf sengaja tidak sengaja menyakiti mereka," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Di ujung masa jabatan, Presiden Jokowi memohon maaf kepada rakyat Indonesia.
Buntut, permohonan maaf Presiden Jokowi itu menuai komentar dan penilaian dari berbagai kalangan.
Ada yang menilai permintaan Presiden Jokowi merupakan bentuk ketulusan hati kepala negara terhadap rakyatnya.
Namun, ada pula yang memberikan kritikan pedas, seperti pengamat politik tersohor, yakni Rocky Gerung.
Dikutip dari tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu (4/8), Rocky Gerung menyebutkan, bahwa Presiden Jokowi tidak boleh diberi maaf.
Sebelumnya, Rocky Gerung katakan, jika minta maaf adalah orang, tetepi kalau jabatan tidak mungkin bisa minta maaf.
"Tentu sebagai manusia, ada dosa. Tetapi, dosa itu urusan akhirat."
"Nah, kalau pejabat itu, dosanya salah kebijakan, dosanya tidak bisa minta maaf."
"Kalau bisa minta maaf, berarti koruptor bisa minta maaf."
"Jadi tetap kita tahu semacam kegalauan dari Pak Jokowi, itu datang dari keinginan untuk mengakui, tetapi tidak juga mengakui sepenuhnya."
"Kan mestinya Jokowi terangkan, saya gagal di bidang pertumbuhan ekonomi, saya berbuat curang pada rakyat, karena APBN saya siram ke IKN, sehingga kemakmuran tidak terjadi," ujar Rocky Gerung.
"Saya tidak berhasil menjaminkan kepada sistem politik internasional, karena saya tidak pernah datang ke dunia internasional deplomat, dia mesti terangkan itu," sambungnya.
Saat dia bisa terangkan itu, kata Rocky Gerung, baru rakyat tahu di mana kesalahan Presiden Jokowi.
Namun bila saat ini tiba-tiba minta maaf, kata dia, sembilan tahun ngapain aja.
"Jadi pertanggung jawaban publik itu yang diminta netizen dan oleh warga negara."
"Soal kesalahan personal tentu kita maafin kan. Jadi, kita maafin pak Jokowi sebagai kepala keluarga, bukan sebagai kepala negara," bebernya.
Jadi, kalau sebagai kepala negara, kata Rocky Gerung, tidak boleh diberi maaf. (aag)